Biografi Pengusaha Billy Boen

Pendeknya, ia menjalani pola work hard, play hard.
Perjalanan karir Billy Boen
Hal tersebut nampaknya yang ia tetap bawa hingga saat ini. Tahun 1999, ia melanjutkan pendidikan di Utah State University (USU), Amerika Serikat untuk mengambil S-1 jurusan manajemen. Lalu dilanjutkan ke S-2 setelah cukup dua tahun saja ia menyelesaikan program sarjananya.
Itulah modal berharga yang ia bawa pulang ke tanah air untuk mulai menapaki jenjang karir, di usianya yang masih muda 22 tahun. Sepulang dari menempuh pendidikan Billy langsung tancap gas. Ia mulai mencari pekerjaan sesuai passion -nya.
Hingga pilihan jatuh pada salah satu perusahaan besar yang bergerak dalam bidang peralatan sport PT Berca Sportindo. Dia masuk di perusahaan besar pembuat merek “Nike”. Kerjanya pun strategis sebagai asisten manajer membawahi divisi footwear.
Puncak karir Billy di perusahaan tersebut Berca Sportindo dicapai saat ia akhirnya ditunjuk sebagai Manajer Penjualan & Pemasaran Nike.
Saat ini tercatat aktif sebagai CEO dari PT. YOT Nusantara. Dia lah motivator Young On Top. Billy mengajak anak muda lebih bersemangat.
SejarahYoung On Top
Pada awalnya, YOT adalah sebuah mereka yang dulunya merupakan judul buku yang ia tulis “Young On Top”. Buku tersebut merupakan buah pikirnya yang berisi langkah meraih kesuksesan dalam usia muda. Tentu semuanya berdasarkan pengalamannya sendiri.
Billy memutuskan untuk mengembangkan merek Young On Top di dalam satu perusahaan, yaitu PT. YOT Nusantara.
“Ketika saya mampu memberikan kontribusi positif terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekeliling saya. Dengan buku Young On Top yang saya tulis, saya tidak hanya memberikan pengaruh positif terhadap orang-orang yang saya kenal, tapi kepada orang-orang yang membeli buku saya meski saya tidak mengenal mereka. Sungguh perasaan senang yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.” -Billy Boen
Yoris Sebastian, Chief Creative Officer OMG Creative Consulting, amat terkesan pada sosok pria 30 tahun ini. Lelaki yang pernah menjadi GM termuda di Hard Rock Cafe se-Asia Pasifik ini, menilai Billy sebagai sosok unik, berbeda dari kebanyakan anak muda yang baru tamat kuliah dari luar negeri.
Sebagai anak gaul masih bisa menulis kata- kata “I’m so far from that, I’m a party person” dalam bukunya. Ini merujuk bahwa meski sukses usia muda bukan berarti anda kehilangan masa muda. “Saya waktu itu jadi GM Oakley yang termuda di seluruh dunia,” ujarnya bangga.
Pada 2008, saat berusia 29 tahun, ia digaet Grup MRA, dengan jabatan Kadiv. F&B. “Waktu itu saya membawahkan tiga entitas bisnis – Hard Rock Cafe Jakarta, Hard Rock Cafe Bali, dan Haagen-Dazs – dengan total 500 karyawan,” kata Billy bangga.
Tentang JIM, perusahaan yang didirikan Desember 2009, perusahaan yang mendukung industri fasion. JIM memiliki beberapa divisi, yakni: agensi model (JIM Models), manajemen artis, event organizer, fotografi, fashion consulting dan JIM FTV performing academy (bekerja sama dengan FashionTV Indonesia).
Toh, menurut Yoris, Billy sosok yang punya tujuan jelas. “Dia memiliki management by objective yang jelas, dan dia bisa capai.” Pada April 2009, Billy menulis buku berjudul Young on Top yang diterbitkan oleh GagasMedia. Hingga kini buku itu sudah lima kali cetak ulang loh.
“Saya ingin menulis lebih banyak buku lagi,” ujar Billy yang punya program siaran rutin dengan mengundang wirausaha sukses untuk berbagi kisah sukses siaran udara. Ketika ditanya apa rahasia keberhasilannya, ia hanya menjawab dengan satu kata yaitu: network (jaringan).
Ia ingat saat itu ayahnya memintanya mengunjungi kakaknya, Berry Boen, yang sedang belajar di AS. Ia diajak kakaknya berkeliling kampus dan berbagai tempat menarik lainnya. Kembali dari liburan, ia mengaku tertarik ingin kuliah di AS.
“Hingga sekarang, saya masih terkesan dengan cara mendidik orang tua saya,” kata Billy, yang aktif mengajak anak muda menjadi pengusaha.