Profil Pengusaha Pauline Angelia
Ketika pandemi Covid 19 melanda meghancurkan pendapatan. Tetapi ada peluang usaha camilan usaha buat kamu coba. Pauline Angelia warga Tangerang menjajal usaha camilan. Pengusaha 21 tahun yang menjajal kue vegan nikmat, murah, dan sangat hemat.
Usaha bernama Vegan Basket dimulai ketika pandemi Juli 2020. “Pertama kali buat ini berawal dari saya sendiri, karena suka ada masalah pencernaan,” tambahnya. Berkat diet vegan ini. Dia kini pencernaan membaik. Pauline bercerita sempat kebingungan mencari camilan sehat.
Peluang Usaha Camilan
Ketika ketemu dia malah menemukan camilan mahal. Pauline menyadari bahwa makanan sehat lumayan mahal. Maka dia mulai membuat sendiri dan ternyata tidak semahal itu. Pauline berusaha membuatnya sendiri kemudian dimodifikasi.
Niatnya membuat makanan vegan tetap enah dimakan orang biasa. Usaha bermodal Rp.10 juta untuk membuat mini muffin, loaves, dan cookies. Harganya antara Rp.30.000- 55.000, yang membuktikan tidak selalu mahal.
“Vegan Basket juga ingin menjadi bagian dari solusi, maka itu selain menyajikan snack vegan yang sehat dan nikmat, kami hadir sebagai bisnis lokal yang sustainable dengan gerakan plastic-free,” ujarnya.
Tidak hanya berjualan online. Pauline juga menjual Vegan Basket di Everplate. Dirinya bekerja sama dengan brand Green Grills menitipkan Vegan Basket di sana. Kerjasama tersebut berupa bagi hasil penjualan Vegan Basket. Keuntungannya Pauline tidak perlu membayar tempat karena dititipkan.
Vegan Basket baru tersedia di Jakarta dan Tangerang. Kini Pauline menerima pengiriman sampai ke Karawang. Namun terbatas pengiriman cookies kering yang tahan lama dibanding kue basah. Pauline menjelaskan Vegan Basket 100% terbuat dari tumbuhan.
Ia menegaskan tidak memakai susu, butter, dan telur. Dibandingkan produk sejenis Vegan Basket lalu mengganti mentega dengan margarin. Alternatif pembeda tidak memakai mentega dan pengawet, tidak pula memakai pewarna dan perasa buatan.
Penggunaan margarin bertujuan menciptakan rasa. Agar pembeli non- vegan tetap mampu menikmati roti mereka. Menurutnya makanan vegan tidak semua hambar dan tidak enak apalagi mahal. “Banyak yang bilang mahal, jadi saya buatnya dengan bahan premium tapi harganya murah,” papar Pauline.
Para non- vegan juga menikmati roti bikinan Vegan Basket. Menurut testimoninya mereka pembeli merasakan tekstur mirip roti biasa. Ini berbanding roti sejenis lebih mahal tetapi tidak terasa tepung. Ia seminggu mampu mengantongi omzet Rp.1 juta sudah termasuk pre- order muffin dan loaves.
Pauline menghasilkan Rp.4 juta perbulan. Varian roti vegan meliputi aneka varian muffin, loeaves varian pisang, strawberry, dan chocolate. Kemudian cookies meliputi almond dan choco chips. Paling best seller adalah chocochips cookies dan banana muffin.
Penjualan masih belum stabil ketika pandemi covid masih. Tapi Pauline melihat peluang usaha camilan sehat masih. Ia terus mendorong promosi dan marketing. Dia tak segan mengadakan giveaway untuk agar produknya lebih dikenal publik.
Pauline percaya akan kualitas produk sendiri. Yakin bahwa produknya memang bagus. “Kita saat ini kencengin promosi… terutama marketingnya bagaimana orang bisa tahu kita. Saat ini aku fokusin ke marketingnya, terakhir kita ngadain giveaway,” lanjut Pauline.
Pauline belum kepikiran membuka toko kue. Dia masih mengerjakan aspek onlinenya. Pikirannya bahwa usaha online tengah berkembang pesat. Pauline mau memanfaatkan peluang tersebut. Tapi bila dia diberi kesempatan free kitchen di Everplate, dia tidak akan menolak memanfaatkan kesempatan.
“Tertarik, saya selama kerjasama dengan Everplate, dari sistmenya dan dapurnya memang menarik sekali,” Pauline menjelaskan. Pauline lantas berpesan bagi pengusaha baru. Berbisnis memang tidak gampang dan juga sulit.
Tetapi yang terpenting memiliki kemauan. Percaya pada produk dan jasa akan dijual. Bila bagus maka lanjutkan sampai berhasil. Selama memiliki kemauan. “Asal kita percaya dengan produk kita dan pantang menyerah pasti bisa akhirnya untuk sukses,” pungkasnya.