#Pugur – #Penjualan Ikan Hias (Cupang, Koi, Guppy): #Pasar Hobi yang Terus Hidup – Dunia ikan hias tidak pernah kehilangan pesonanya. Dari kolam #koi yang menenangkan, tarian ekor #guppy yang berwarna-warni, hingga agresif namun anggun #ikan cupang, hobi memelihara #ikan hias telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Meski #tren hobi sering datang dan pergi, pasar ikan hias terbukti tetap hidup dan bahkan berkembang seiring waktu.
Baca Juga: Pengolahan Minyak Kelapa Rumahan: Produk Serbaguna di Tengah Tren Sehat yang Meningkat

1. Cupang: Si Petarung yang Jadi Tren
Ikan cupang (Betta splendens) dikenal karena sifatnya yang agresif dan bentuk ekor indahnya. Beberapa tahun terakhir, tren cupang sempat meledak dengan harga fantastis untuk jenis tertentu. Meski kini hype sudah mereda, cupang tetap menjadi salah satu ikan favorit karena:
- Perawatan relatif mudah.
- Tidak memerlukan akuarium besar.
- Variasi warna dan ekor terus berkembang lewat hasil budidaya.
Pasar cupang kini lebih stabil, dengan penjualan rutin baik untuk kalangan penghobi maupun pemula.
2. Koi: Simbol Keberuntungan dan Prestise
Koi (Cyprinus carpio) menempati segmen pasar premium. Selain sebagai hiasan taman dan kolam, koi memiliki nilai budaya yang tinggi di Asia, termasuk Jepang, Tiongkok, hingga Indonesia. Harga seekor koi bisa mencapai jutaan hingga ratusan juta rupiah tergantung pola, warna, dan asal-usulnya.
Pasar koi relatif konsisten karena didukung oleh:
- Komunitas pecinta koi yang solid.
- Kontes koi rutin di berbagai kota.
- Asosiasi dengan keberuntungan dan kemakmuran.
Baca Juga: Produksi Lilin Aromaterapi Handmade: Solusi Estetik & Relaksasi untuk Rumah Tangga dan Kafe
3. Guppy: Si Kecil yang Meriah
Ikan guppy (Poecilia reticulata) dikenal sebagai “million fish” karena mudah berkembang biak. Keunggulannya ada pada:
- Variasi corak dan warna tak terbatas.
- Harga terjangkau untuk pemula.
- Mudah dirawat dan cocok untuk akuarium kecil.
Pasar guppy lebih banyak digerakkan oleh kalangan penghobi rumahan, pelajar, hingga kolektor yang mencari varietas unik hasil persilangan.
4. Pasar Ikan Hias yang Terus Hidup
Mengapa pasar ikan hias tidak pernah mati?
- Komunitas kuat: Terdapat forum, grup media sosial, hingga event kontes yang menjaga antusiasme.
- Inovasi budidaya: Breeder terus menciptakan varian baru dengan warna dan pola unik.
- Faktor hiburan & relaksasi: Memelihara ikan terbukti memberi efek menenangkan dan mengurangi stres.
- Fleksibilitas pasar: Dari kelas hobi rumahan hingga segmen premium bernilai tinggi.
Baca Juga: Pembuatan Paving Block / Batako Skala Kecil Cocok untuk Desa Berkembang
5. Peluang Bisnis
Bagi pelaku usaha, ikan hias tetap menjadi peluang menarik:
- Budidaya cupang dan guppy: Potensi pasar besar dengan modal relatif kecil.
- Koi premium: Fokus pada kualitas tinggi untuk kolektor dan event kontes.
- Akses online: Marketplace, media sosial, hingga live streaming kini menjadi kanal utama penjualan.
- Ekspor: Pasar internasional, terutama Asia, Eropa, dan Amerika, terus terbuka untuk ikan hias Indonesia.
Kesimpulan
Penjualan ikan hias seperti cupang, koi, dan guppy membuktikan bahwa hobi ini tidak sekadar tren musiman, melainkan pasar yang terus hidup. Dengan dukungan komunitas, inovasi budidaya, serta akses pasar digital, ikan hias akan tetap memiliki tempat di hati para penghobi sekaligus peluang bisnis menjanjikan bagi pelaku usaha.