#Pugur – #Bisnis Thrift Shop: #Tren #Fashion Anak Muda yang Semakin Populer – Beberapa tahun terakhir, #bisnis #thrift shop atau penjualan pakaian bekas impor semakin ramai di kalangan anak muda Indonesia. Tren ini bukan sekadar soal harga murah, tetapi juga terkait dengan gaya hidup, #kreativitas, serta kesadaran terhadap isu keberlanjutan (#sustainability) dalam dunia fashion.
Baca Juga: Jualan Alat Rumah Tangga Inovatif: Pel Lantai Modern & Blender Portable, Cocok via Marketplace

Apa Itu Thrift Shop?
Thrift shop merujuk pada toko yang menjual pakaian bekas, baik lokal maupun impor, yang masih layak pakai. Produk yang ditawarkan biasanya berupa kemeja, jaket, celana, hoodie, hingga aksesoris branded dengan harga jauh lebih terjangkau dibandingkan produk baru di pasaran.
Dalam perkembangannya, thrift shop tidak hanya hadir dalam bentuk toko fisik, tetapi juga marak dijalankan secara online melalui marketplace, Instagram, hingga TikTok Shop.
Baca Juga: Warung Angkringan Modern: Konsep Sederhana tapi Instagramable
Alasan Thrift Shop Jadi Tren di Kalangan Anak Muda
- Harga Terjangkau
Pakaian thrift umumnya dijual dengan harga lebih murah dibanding brand original di toko resmi. Hal ini memungkinkan anak muda untuk tampil stylish tanpa harus mengeluarkan biaya besar. - Gaya Unik dan Vintage
Tidak sedikit pakaian thrift yang memiliki model langka, bergaya retro, atau bahkan limited edition dari brand ternama. Anak muda yang ingin tampil beda sering menjadikan thrift shop sebagai pilihan utama. - Kesadaran Lingkungan (Eco-Friendly Fashion)
Fast fashion kerap dikritik karena menghasilkan limbah tekstil dalam jumlah besar. Dengan membeli pakaian bekas, konsumen ikut berkontribusi mengurangi limbah dan mendukung gerakan fashion berkelanjutan. - Potensi Bisnis yang Besar
Dari sisi pelaku usaha, thrift shop memiliki margin keuntungan yang menarik. Modal yang relatif kecil bisa berkembang pesat jika dikelola dengan strategi pemasaran yang tepat.
Strategi Sukses Menjalankan Bisnis Thrift Shop
- Kurasi Produk yang Menarik
Pilih barang thrift yang masih bagus, layak pakai, dan punya nilai jual. Semakin unik dan berkualitas produk, semakin mudah menarik pembeli. - Bangun Branding yang Kuat
Anak muda lebih suka membeli di toko dengan branding yang jelas, mulai dari logo, konsep, hingga gaya konten promosi. - Manfaatkan Media Sosial
Platform seperti Instagram, TikTok, dan Shopee menjadi sarana promosi efektif. Konten kreatif seperti mix & match outfit, tips styling, atau video unboxing bisa meningkatkan engagement. - Tawarkan Harga Kompetitif & Transparansi
Berikan harga sesuai kualitas barang. Jangan lupa untuk jujur soal kondisi pakaian, apakah masih mulus atau ada sedikit cacat.
Baca Juga: Jualan Sarapan Cepat Saji: Bubur, Nasi Uduk, dan Lontong untuk Pekerja & Mahasiswa
Tantangan Bisnis Thrift Shop
Meski menjanjikan, bisnis thrift shop juga memiliki tantangan, seperti persaingan yang ketat, regulasi impor pakaian bekas, serta stigma sebagian orang yang masih memandang negatif pakaian bekas. Karena itu, pelaku usaha harus pintar dalam memilih supplier, menjaga kualitas produk, dan terus berinovasi dalam pemasaran.
Penutup
Bisnis thrift shop kini telah menjadi bagian dari tren fashion anak muda yang bukan hanya soal gaya, tapi juga kesadaran sosial dan lingkungan. Dengan strategi yang tepat, thrift shop bisa menjadi peluang usaha menjanjikan sekaligus sarana untuk mendukung gerakan sustainable fashion.