Menjadi polisi di Amerika nampaknya akan sedikit berat. Utamanya sejak Google membeli aplikasi bernama Waze. Aplikasi ini keren dimana pengendara bisa menggunakanya untuk bermacam- macam. Pertama, kamu bisa mengetahui adanya kemacetan, insiden kecelakaan, kamera CCTV untuk jalan raya, adanya perbaikan konstruksi, jalan berlubang dan juga cuaca tak kondusif.
Yang menarik ada aplikasi pembaca “jebakan kecepatan”, ya, jebakan kecepatan berarti kamu bisa tau ada polisi berjaga. Meski bersifat laporan dari penggun lain. The Next Web melaporkan ada seorang sherif polisi menyebut bahwa ketika ada yang tau dimana polisi, secara tak langsung bisa jadi masalah. Masalahnya ketika aplikasi ini jadi salah dalam penggunaanya untuk menghindari tilangan polisi.
Sang sherif bercerita tentang istrinya. Dimana istrinya mulai berpikir apa yang bisa ia lakukan dengan mereka logo polisi di layar. Ada pula kisah tentang salah satu pengguna Instagram menyerang polisi. Dimana sang pengguna sosial media mengunggah gambar dari Waze -nya dan komentar ancaman. Selepas itu tercatat ada dua polisi tertembak di jalan. Meski penyelidik tak percaya langsung Waze menjadi alat untuk menyerang polisi. Ini tetap jadi perhatian.
Bahkan ada pula ketakutan kemungkinan pengguna bisa merampok, mencuri, dengan menggunakan Waze. Meski begitu, juru bicara dari Waze, Julie Mossler menyebut Waze merupakan alat agar masyarakat biasa bisa merasa aman, mempromosikan respon cepat jika ada masalah, dan membantu masalah kemacetan. Ia meyakinkan Waze akan bekerja sama dengan polisi dan seluruh dunia untuk berbagi informasi.
Meski jika dilihat dari sisi negatif bisa berbahaya, tapi jika dipikir ini bisa jadi jalan keluar, dimana si polisi itu sendiri bisa merespon lebih cepat jika ada kecelakaan, gangguan keamanan, dan lain- lain.
Download