Biografi Pengusaha Masayoshi Son

Siapa tak mengenal namanya yang begitu fenomenal. Biografi Softbank Masayoshi Son, yang bisa melawan dunia. Bahkan dia beberapa kali mengalahkan dunia dengan gerakannya. Namanya dikenal sebagai Raja Startup, anaka investasi besar dilakukan Son, salah satunya yang terkenal di Indonesia, Grab.
Anak Jenius Teknologi
Son mendapatkan nama ketika berhasil berbisnis di Jepang. Ia berbisnis impor mesin game bekas dari Jepang, mengantungi keuntungan $1,5 juta. Kemudian dia membuka kredit mesin game itu kepada restoran dan apartemen. Mengejar karir bisnisnya Son sempat kebingungan, kemana dia harus kuliah nanti.
Beruntung dia bertemu Den Fujita, Presiden Mc Donald, dan akhirnya dia memilih kuliah jurusan Bahasa Inggris dan Komputer. Son lulus dari Univ. Brakely dengan B.A bidang Ekonomi tahun 1980. Son sendiri bermarga Yasumoto, tetapi menyandang nama Korea, tujuannya untuk mengajari anak- anak Korea.
Dia menganggap bahwa budaya Jepang dalam kedisplinan bagus. Walaupun memiliki darah asalnya Korea, Son tetap dianggap oleh orang Jepang karena kedua orang tuanya Jepang. Son sendiri sangat mencintai budaya Jepang.
Diusianya 16 tahun dia bertekat untuk menjadi pengusaha. Kisah Masayoshi Son bertemu Den Fujita tidak lah mudah. Dia nekat untuk bertemu dengan seorang pengusaha besar. Fujita sendiri adalah pendiri Mc Donald Jepang, dan menulis sebuah buku yang Son kagumi dan ikuti.
Son menghubungi asisten Fujita terus- menerus, bertanya untuk bertemu, tetapi selalu ditolak karena satu alasan. Dia selalu berusaha tetapi ditolak karena statusnya, alasannya ya karena pengusaha besar punya skedul ketat dan tidak untuk anak 16 tahun, karena gagal lewat telephon dia nekat untuk ke Tokyo.
Dia langsung datang ke kantor tempat Fujita bekerja. “Kamu tidak perlu harus melihatku. Kamu tak perlu harus berbicara dengan ku. Kamu bisa tetap melanjutkan kerja, yang ingin ku lakukan hanya melihat wajahnya,” Son menjelaskan ke asisten Fujita.
Akhirnya sang asisten memberia tau Fujita apakah mau bertemu. Ternyata dia bersedia untuk bertemu walaupun hanya 15 menit. Sifatnya yang keras kepala inilah yang membuat Son sukses. Dia tidak memiliki gelar bidang teknik dan teknologi, bahkan hanya berbekal insting untuk berjualan.
Bisnis Besar Masayoshi Son
Dia tak mengerti teknologi tetapi memiliki bakat berdagang. Sukses menjual translator elektronik ke Sharp, ia mendapatkan $1 juta yang dibagi dengan profesornya, dan itu barulah awal dari bisnis teknologi Son. Tahun 1982, dia tertarik untuk berbisnis publisher, dan meluncurkan dua majalah PC dan Teknologi.
Perusahaan Softbank terbentuk dengan berjualan software. Dia hanya memiliki dua pegawai paruh waktu. Softbank menjadi distributor software untuk perusahaan Jepang. Perusahaannya juga jualan paket untuk ekspor- impor.
Softbank telah memiliki bisnis software dan majalah. Akhir tahun 80 an, perusahaan milik Son mulai membuat teknologinya sendiri, yaitu software telephon. Mereka lalu menjual sistem operasi yang mempermurah biaya telephon domestik, yang akan membuat biaya telephon murah untuk Jepang.
Walaupun telah sukses dengan teknologi bisnis publishernya tidak berhenti. Softbank menstablis diri sebagai perusahaan publsiher besar. Caranya ialah dengan membeli Ziff Davis, pada 1996, sebuah perusahaan media asal Amerika Serikat yang menerbitakan PC Magazine.
Kesuksesa terbesarnya ialah ketika memutuskan untuk membeli saham Yahoo. Softbank menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan ini, dan mendirikan Yahoo Jepang. Son bertaruh uang $372 miliar untuk Yahoo diantara 1995 dan 1998, dan mendapatkan puncaknya dengan berlipat 5 kalinya.
Kekayaan Son meningkat sangat tajam ke puncak orang terkaya. Internet memberikan dampak besar bagi bisnis Son. Dalam tiga hari, dia tercatat sebagai orang terkaya se- Jepang, semua berkat dot com bubble. Tetapi dalam semalam, pada tahun 2000, kekayaannya jatuh drastis kehilangan $70 miliar semalam.
“Dia sangat agresif, pengambil resiko, berjiwa entrepreneurship. Dia
adalah orang yang keren seperti Bill Gates dari Jepang,” ujar Steve
Vogel, profesor pendidikan Jepang di Berkley.
Banyak pihak melihat jatuhnya seorang pengusaha besar. Biogafri Softbank Masayoshi Son, inilah titik terendah seorang jenius bidang teknologi. Nilai saham perusahaanya Softbank turun sampai 99% dari harga sebelumnya. Itu hantaman keras, tetapi Son tidak pernah goyah dan memilih bekerja keras.
Inilah saatnya dia membangun bisnisnya lagi di teknologi. Saatnya Softbank membawa broadband ke Jepang. Tetapi yang membuatnya sukses besar di masa depan, yakni ketika dia menginvastasikan uang ke perusahaan startup lokal. Perusahaan itu Alibaba yang kemudian menjadi satu raksasa bisnis eCommerce.
“Hidup terlalu singkat untuk hal kecil,” jelasnya.
Alibaba menjadi satu raksasa, perusahaan startup yang mendunia, dan Softbank mendapatkan nilai valuasi $130 miliar atau untung 2240 kali dari investasinya. Dengan uang $100 miliar, Softbank berkeliling dunia menginvestasikan ke startup lokal, dan terbukti memunculkan banyak unicorn.