#Pugur – #Budi Daya #Jamur Tiram Skala Rumah: #Modal Rendah, Potensi Untung #Menjanjikan – Jamur tiram (#Pleurotus ostreatus) adalah salah satu jenis jamur konsumsi yang populer di Indonesia karena rasanya lezat, kandungan gizinya tinggi, dan cara pengolahannya mudah. Menariknya, jamur ini dapat dibudidayakan di rumah dengan modal yang relatif kecil, namun #peluang pasarnya luas, mulai dari penjual sayur di pasar tradisional hingga restoran dan katering.
Baca Juga: Ternak Bebek Petelur + Penjualan Telur Asin: Strategi Usaha yang Menggandakan Keuntungan

Mengapa Memilih Jamur Tiram?
- Permintaan Tinggi: Banyak restoran, rumah makan, dan pedagang sayur rutin membeli jamur tiram segar.
- Cepat Panen: Dari proses penanaman hingga panen pertama rata-rata hanya 30–45 hari.
- Modal Terjangkau: Tidak membutuhkan lahan luas, bisa memanfaatkan ruang kosong seperti garasi atau gudang.
- Harga Stabil: Harga jamur tiram di pasaran cukup stabil, berkisar Rp15.000–Rp25.000/kg (tergantung wilayah).
Perlengkapan dan Modal Awal
Untuk memulai budi daya jamur tiram skala rumah (±500 baglog), berikut estimasi kebutuhan:
Kebutuhan | Perkiraan Biaya |
---|---|
Rak kayu/bambu (3–4 tingkat) | Rp500.000 |
Baglog jamur tiram (isi bibit) | Rp2.500 x 500 = Rp1.250.000 |
Sprayer air | Rp50.000 |
Terpal/plastik penutup | Rp100.000 |
Lain-lain (lampu, ember, sarung tangan) | Rp100.000 |
Total | ±Rp2.000.000 |
Catatan: Modal ini bisa disesuaikan dengan jumlah baglog yang ingin ditanam.
Langkah Budi Daya Jamur Tiram
1. Persiapan Ruang Tanam
- Pilih tempat teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung.
- Jaga kelembapan 70–90% dan suhu 20–28°C.
- Gunakan rak bertingkat agar hemat tempat.
2. Persiapan Baglog
- Beli baglog siap tanam dari penyedia bibit terpercaya.
- Letakkan baglog di rak dengan posisi lubang menghadap ke samping atau atas.
3. Pemeliharaan
- Penyiraman: Semprotkan air 2–3 kali sehari (jangan terlalu basah).
- Kelembapan: Pastikan ruangan selalu lembap, bisa menggunakan terpal penutup.
- Kebersihan: Hindari debu dan serangga masuk.
4. Panen
- Panen saat tudung jamur sudah mekar penuh, tapi pinggirannya belum melengkung ke atas.
- Potong pangkal jamur dengan pisau bersih.
- Dari 1 baglog bisa menghasilkan 0,6–1 kg jamur selama masa produksi (2–3 bulan).
Baca Juga: Usaha Pisang Goreng Madu: Jajanan Unik yang Bikin Lidah Ketagihan
Strategi Pemasaran
- Pasar Tradisional: Jual langsung ke pedagang sayur atau lapak sendiri.
- Restoran & Warung Makan: Tawarkan pasokan rutin dengan kualitas segar.
- Online Marketplace & Media Sosial: Gunakan WhatsApp, Instagram, dan Facebook untuk menjangkau pembeli.
- Produk Olahan: Selain menjual segar, bisa diolah menjadi keripik jamur, sate jamur, atau jamur crispy untuk nilai tambah.
Analisis Keuntungan Sederhana (500 Baglog)
- Produksi: 500 baglog x rata-rata 0,8 kg = 400 kg jamur
- Harga jual rata-rata: Rp18.000/kg
- Pendapatan: 400 x Rp18.000 = Rp7.200.000
- Modal awal: ±Rp2.000.000
- Laba bersih potensi: ±Rp5.200.000 dalam 2–3 bulan.
Tips Sukses Budi Daya Jamur Tiram di Rumah
- Gunakan bibit berkualitas agar hasil panen maksimal.
- Jaga kelembapan dan suhu ruangan secara konsisten.
- Hindari penggunaan air dengan kandungan kaporit tinggi.
- Lakukan pencatatan hasil panen untuk evaluasi.
- Bangun jaringan pembeli tetap sebelum panen besar.
Kesimpulan:
Budi daya jamur tiram skala rumah sangat cocok untuk usaha rumahan dengan modal rendah namun keuntungan menjanjikan. Dengan perawatan yang tepat dan strategi pemasaran yang efektif, jamur tiram bisa menjadi sumber penghasilan tetap, sekaligus membuka peluang ekspansi ke produk olahan bernilai tinggi.