Sirih merah (Piper crocatum) merupakan salah satu tanaman obat potensial yang diketahui secara empiris memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di samping juga memiliki nilai spritual yang tinggi. Pada tahun 1990-an sirih merah difungsikan sebagai tanaman hias oleh para hobiis, karena penampilannya yang menarik. Permukaan daunnya merah keperakan dan mengkilap.
Tanaman Sirih Merah tumbuh menjalar seperti halnya Sirih Hijau. Batangnya bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga.
Daunnya bertangkai membentuk jantung dengan bagian atas meruncing, bertepi rata, dan permukaannya mengkilap atau tidak berbulu. Panjang daunnya bias mencapai 15-20 cm. Warna daun bagian atas hijau bercorak warna putih keabu-abuan. Bagian bawah daun berwarna merah hati cerah.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper crocatum
Ruiz & Pav (Anonim, 2008).
Syarat Tumbuh
Tanaman Sirih Merah tergolong tanaman langka, karena tidak tumbuh disetiap tempat atau daerah. Sirih merah tidak dapat tumbuh subur di daerah panas. Sementara itu, di tempat berhawa dingin sirih merah dapat tumbuh dengan baik. Jika terlalu banyak terkena sinar matahari, batangnya cepat mengering, tetapi jika disiram terlalu berlebihan akar dan batangnya cepat membusuk.
Pada musim hujan banyak tanaman sirih merah yang mati akibat batang membusuk dan daunnya rontok. Tanaman sirih merah dapat tumbuh dengan baik jika mendapatkan 60-75% cahaya matahari agar hasilnya baik. (Bambang Sudewo, 2005).
Jenis tanah lempung berpasir, atau lempung liat berpasir sangat cocok untuk tanaman obat pada umumnya. Kemasaman (pH) tanah yang cocok untuk tanaman obat adalah 6-7( Syukur, 2001).
Perbanyakan dengan stek
Sirih merah dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan atau pencangkokan karena tanaman ini tidak berbunga. Penyetekan dapat dilakukandengan menggunakan sulur dengan panjang 20 – 30 cm. Sulur sebaiknya dipilih yang telah mengeluarkan akar dan mempunyai 2 – 3 daun atau 2 – 3 buku. Sulur diambil dari tanaman yang sehat dan telah berumur lebih dari setahun.
Cara perbanyakan dengan setek dapat dilakukan dengan menyediakan media tanam berupa pasir, tanah dan kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1. media tersebut dimasukkan ke dalam polibag berdiameter 10 cm yang bagian bawahnya sudah dilubangi.
Stek yang telah dipotong-potong direndam dalam air bersih selama lebih kurang 15 menit.
Stek ditanam pada polibag yang telah berisi media tanam.
Letakkan stek ditempat yang teduh dengan penyinaran matahari lebih kurang 60%.
Perbanyakan dengan cangkok
Perbanyakan dengan cara pencangkokan dilakukan dengan memilih cabang yang cukup tua kira-kira 15 cm dari batang pokoknya, kemudian cabang tersebut diikat atau dibalut ijuk atau sabut kelapa yang dapat menghisap air. Pencangkokan tidak perlu mengupas kulit batang. Cangkok diusahakan selalu basah agar akarnya cepat tumbuh dan berkembang.
Cangkok dapat dipotong dan ditanam di polibag apabila akar yang muncul sudah banyak. Untuk tempat menjalar dibuat ajir dari batang kayu atau bambu. Penyiraman dilakukan satu sampai dua kali dalam sehari tergantung cuaca (Anonim. 2008).
Langkah-langkah mencangkok sirih merah :
(1) Sebelum mulai mencangkok terlebih dahulu siapkan potongan-potongan plastic atau polybag berukuran 15 x 15 cm. Siapkan pula tali plastik atau raffia sepanjang 20 cm.
(2) Media ini sebaiknya diberi sedikit air agar mudah menempel ( menyatu ) di tangkai atau batang sirih merah. Selanjutnya media tanam tersebut dikepal-kepal membentuk bulatan berdiameter sekitar 4 cm;
(3) Pilih batang Sirih Merah yang akan dicangkok. Batang yang dicangkok harus sehat dan berdaun segar. Sisakan 4-5 helai daun dari pucuk dan cangkok batang di buku keenam dari ujung batang.
(4) Jika ingin mencangkok lagi di batang yang sama, beri jarak tiga buku dari cangkokan pertama. Begitu seterusnya, jumlah cangkokan yang disarankan paling banyak tiga buah dalam satu tanaman.
Tingkat keberhasilan perbanyakkan sirih merah dengan cara mencangkok juga ditentukan musim. Pada musim hujan, tingkat keberhasilan cangkok sirih merah lebih tinggi daripada musim kemarau. Hal ini disebabkan pada musim hujan kebutuhan media cangkok terhadap air terpenuhi, sedangkan pada musim kemarau sering mengalami kekeringan dan mati.
Perbanyakan dengan merunduk
Perbanyakan sirih merah ini dapat pula menggunakan sistem runduk. Prinsip dari perundukan adalah merangsang (menstimulasi) terbentuknya akar atau tunas sebelum dipisahkan dari induknya. Tahap-tahap merunduk dapat dilakukan sebagai berikut :
(1) Sediakan beberapa polybag atau pot dengan diameter 12 cm yang sudah diberi media tanam dan dijajar di sebelah tanaman induk. Media tanam yang digunakan sama dengan cara stek atau cangkok. Dapat juga hanya menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 1. Sebagai bahan tanaman induk adalah tanaman sirih merah yang mempunyai sulur dengan panjang 2 meter atau lebih;
(2) Rentangkan sulur tanaman sirih merah, kemudian tanam ruas-ruas batang yang berakar dengan dirundukkan pada polybag-polybag yang telah dipersiapkan;
(3) Kemudian siramlah tanaman tersebut sehari sekali atau melihat kondisi. Apabila media masih basah tidak perlu disiram.
(4) Setelah kurang lebih 1 bulan, pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman sudah mulai banyak dan kuat. Selanjutnya masing-masing bibit dapat dipisahkan per polybag. Tanam bibit-bibit tersebut pada media yang lebih besar atau dapat langsung ditanam di pekarangan rumah yang telah disediakan.
Perawatan
Tanaman sirih merah perlu dilakukan perawatan dengan beberapa tahapan antara lain adalah penyiraman, pembersihan gulma, dan pengaturan pencahayaan. Untuk penyiraman cukup dilakukan tiga kali dalam seminggu.
Untuk pembersihan gulma harus segera dibersihkan secara rutin, agar tidak menghambat pertumbuhan sirih merah itu sendiri. Jika dibiarkan tumbuh memenuhi media tanam, selain terlihat tidak terawat lama kelamaan akar tanaman akan menjadi tidak optimal dalam penyiraman air.
Sedangkan untuk pengaturan pencahayaan sirih merah membutuhkan intensitas cahaya matahari 60 – 70 persen. Jika intensitas cahaya matahari terlalu tinggi, daun sirih merah akan terganggu atau layu.
Sementara itu, jika dipindahkan ketempat yang intensitas cahaya mataharinya rendah, daun sirih merah bisa berubah warna, menggulung, dan rontok sebelum waktunya.
Pemanenan
Daun sirih merah dapat dipanen minimal berumur 4 bulan, pada saat ini tanaman telah mempunyai daun 16-20 lembar. Daun yang akan dipanen harus cukup tua, bersih dan warnanya mengkilap karena pada saat itu kadar bahan aktifnya sudah tinggi . Cara pemetikan dimulai dari daun tanaman bagian bawah menuju atas.
Demikian tadi sedikit tentang cara budidaya sirih merah, jika ingin mengetahui kandungan bahan aktif dan khasiat daun sirih merah klik di sini.