Suasana sedikit mencekam ,apalagi seorang teman saya terlihat pucat dan ingin kembali ke pulau rakata yang masih terlihat daratannya.Kami masih terombang-ambing sambil menunggu mesin dinyalakan oleh si tukang kapal,life jacket sudah kami kenakan.Salah seorang teman saya berteriak kegirangan ,maklum teman saya yang satu ini merupakan traveler yang suka dengan keadaan yang memacu adrenalin ,negara-negara yang dikunjunginya pun bukan negara tujuan turis melainkan negara konflik.Anyway,akhirnya mesin kapal hidup kembali kami menuju pulau sebesi masih diiringi ombak yang membuat kami terayun-ayun.Kami mulai menjauhi anak gunung krakatau sambil berdecak kagum menyaksikan anak gunung tersebut mengeluarkan percikan api serta suara dentuman yang menggelegar.Walaupun sempat was was kami menikmati sekali permainan alam seperti kembang api raksasa kalau kata kety perry sih firework yah hehehe.Akhirnya sampai juga di Pulau Sebesi yang merupakan basecamp kami dengan selamat.
Perjalanan saya pulang dari Pulau Tidung ke Muara angke disertai hujan besar dan langit mendung nggak membuat kapal mengurungkan niatnya untuk jalan.Dari awal saya sedikit waswas bahkan saya ada keinginan perjalanan ini dicancel karena cuaca. Kenapa saya ingin tetap di pulau ini? Karena eh karena saya belum puas menikmati pulau tidung tau sendiri kan tidung kalau lagi weekend udah kayak cendol manusia tumplek blek di situ.Btw akhirnya kapalpun berangkat disertai hujan turun dari kapal masih bersandar sudah goyang-goyang apalagi kalau udah jalan nih ,pikir saya.
Wajah-wajah ceria sebelum kapal meninggalkan pulau tidung foto by novel |
Bener juga kan dari awal berangkat, kapal kami dan kapal-kapal yang lain sudah goyang-goyang.Pada awalnya penumpang masih biasa saja sih malah banyak yang bikin jadi bahan becandaan setiap kapal bergoyang banyak yang berteriak eeeaaa,eeeeaaa seperti sedang menonton acaranya tukul arwana hehe. Cuma makin menjauhi tidung ,hujan tambah lebat goyangannya sudah melebihi batas normal.Para penumpang yang ada di dek atas mulai gelisah karena kehujanan walaupun menggunakan terpal teteup aja basah karena hujan masuk dari samping.Kamipun basah kuyup serba salah duduk dikiri maupun kanan sama basahnya ,dibawah nggak deh berisik sama suara mesin kapal dan udah nggak ada ruang lagi ,udah pas 6-4 (angkot kali ye).
Kapal masih bergoyang saya melihat banyak orang yang mabuk bukan karena alkohol yah hehe tapi karena mual perut dikocok-kocok .Satu orang,dua orang,tiga orang eh buset hampir semua orang memuntahkan isi perutnya dengan posisi tengkurap muka menghadap laut dan kaki dipegang oleh seseorang yang posisinya dekat dengannya.Begitu juga dengan sebagian kawan perjalanan saya yang pada jackpot alias nembak alias muntah untungnya saya tidak mengalami hal yang sama.Masih mending sih kalau muntahannya langsung ke laut lah ini hasil muntahannya kebawa hujan dan angin yang kencang dan membagi-bagikan kepada para penumpang yang lain dengan gratis.Badan dan muka kami penuh dengan makanan hasil olahan mulut dan lambung orang yang mabuk laut.Baju saya yang berwarna gelap sukses bertambah motif totol-totol berupa serpihan nasi beserta laukpauknya.Hueks