Profil Pengusaha Jodi Janitra

Kedua brand itu juga sudah diekspor ke Malaysia, Hong Kong, dan Kanada. Dia penuh dedikasi atas apa yang dicintainya walau gagal kuliah.
Menjalankan Usaha
Apa yang dilakukannya? Ia terlalu sibuk bekerja membantu mengelola kafe milik keluarga bernama Bober Cafe. Baru pada tahun 2008, Jodi memilih mencoba peruntungan sendiri di bidang kue kering ini. Kala itu, ia sama sekali tidak bisa membuat kue kering.
Bisnis kue kering
Biasanya bisnis semacam Jodi akan laris atau hanya muncul ketika musim tertentu saja. Semisalnya hari- hari besar seperti lebaran, namun tidak untuk produknya. Roti keringnya bisa dinikmati kapan saja.
Berbekal tekad dan semangat itu pula, bisnis kue keringnya bisa eksis sepanjang masa dengan omzet ratusan juta per bulan. Sebagai pebisnis, Jodi memang memiliki semangat pantang menyerah dalam membesarkan bisnis kue kering.
Jujur. Jodi telah dua kali gagal di sekolah karena memang tidak punya ketertarikan. “Saya juga sempat kuliah di Universitas Widyatama Bandung, lagi-lagi, saya dikeluarkan,” katanya. Jadilah, Jodi hanya belajar dari pengalaman orangtuanya yang sudah puluhan tahun menekuni bisnis kuliner.
Jodi juga pintar membangun relasi. Makanya, saat awal merintis bisnis, banyak temannya yang mau menjadi investor untuk menambah modal usahanya. “Kami saling percaya saja dan serius menjalani usaha,” kata dia.
Dua industri rumahan itu adalah Ina Cookies dan J&C Cookies. Setelah diakuisisi, dari dua industri rumahan itu dilebur dalam satu bendera usaha miliknya, yakni PT Bonli Cipta Sejahtera. Jodi kemudian merekrut mereka yang disekitar lingkungannya yang tak memiliki pekerjaan.