Profil Pengusaha Rosaria Piseri

Rumput laut berwarna hijau, licin, serta sedikit bau. Tapi entrepreneur Rosaria Piseri, sangat terobsesi lama akan rumput laut. Hidup di daratan Milan, Rosaria tinggal dekat lautan, dan, diumur 46, dengan anak yang telah tumbuh, dia memilih mengangkat tongkat dan pindah ke pulau Irlandia dekat pantai barat.
Semangat 45
Efektifitas rumput laut menjanjikan, menyemangati dirinya untuk meneliti lebih lanjut. Hingga dia mendengar kabar bahwa di Irlandia ada perusahaan ekstrak rumput laut. Rosaria memutuskan pindah ke Irlandia segera.
“Itu indah. Maksudku rumput laut bisa [memiliki] benar, efek-benar menakjubkan pada tanaman,” katanya
Terkagum- kagum, dia mengajukan impor rumput laut sedikit. Awalnya dia cuma gunakan untuk pupuk dari tanaman hias dan kebunnya. Ia mulai membeli lebih banyak hingga dijual ke teman.
“Saya benar- benar dipimpin hanya oleh gairah. Dan saya berpikir, “Ini akan menjadi sebuah bisnis, ini akan menjadi sebuah bisnis.” Saya hanya punya perasaan bahwa itu akan bekerja.”
Rasa penasaran makin tumbuh terbukti didepan mata. Rosaria menyediakan waktu melakukan serangkain penelitian. Temannya bahkan sempat komplain Rosaria selalu berbicara tentang rumput laut. Meski begitu dia belum fokus berbisnis penuh. Sampai temannya itu jatuh sakit sampai meninggalkan dunia.
Karena kanker temannya mendorong Rosaria semakin bekerja keras. Dia mendedikasikan membuat bisnis. Ditambah lagi, ia mendengar diagnosa temannya, dan menemukan fakta tentang rumput laut. Apasih dapat ia temukan dari rumput laut buat obat. Sayangnya sang teman itu akhirnya meninggal sebelum dia menemukan obat.
“Jadi itu semacam janji saya membuatnya. Saya ingin terus di ini, saya ingin tahu lebih banyak,” tuturnya.
Rosaria sebenarnya mendapatkan pekerjaan di Pulau Aran. Dia mendapatkan rumput laut perusahaan asli dari Italia. Tetapi berhenti, dan akhirnya dia tidak mendapatkan pasokan, tetapi bersyukur ia mendapatkan pekerjaan perusahaan rumput lau agrikultur.
Dia masuk ke perusahaan asal Donegal yang memulai pemrosesan. Ia lanjut membuat perusahaan sendiri di 2004. Dibantu oleh Michael McCloskey, petani rumput laut lokal, yang ditemuinya di Donegal, bergabung menjadi patner bisnis, menyediakan perjanjian kosong Michael bisa memiliki kantor dan juga perusahaan.
Gantinya Rosaria diperbolehkan melakukan percobaan produk. Ia akan menyajikan produk ke pengunjung, menggunakan resep tradisional Italia sebagai bumbu tambahan. Dia mengatakan kepada pelanggan tentang bahan makanan; dia sangat bersemangat.
Hanya saja umumnya penjualan rendah, karena orang Irlandia memilih menahan diri untuk makan makanan olahan, apalagi makanan yang bahanya diasosiasikan kemiskinan. Dimana ketika mereka mulai menerobos skat itu, dibantu oleh perjanjiar bersama perusahaan asal Italia, masalah ekonomi zona Eropa menerjang.
Titik sukses barulah ditemukan ketika Rosaria menerawang jauh. Dia mencoba mengekspor ke Jepang. Itu didukung oleh kejadian bencana alam tsunami serta gempa 2011. Waktu itu habitat alami rumput laut rusak parah. Padahal kita tau sendiri orang Jepang merupakan pencinta rumput laut. Oleh karenanya permintaan itu makin naik.
Perminta terlalu tinggi sampai perusahaan tidak mampu. Alhasil mereka harus rela mengirim balik pesanan itu karena tidak ada stok.
Perusahaan sendiri cuma memiliki 5 orang pegawai. Mereka memanen rumput laut berdasarkan gelombang laut. Lalu memrosesnya selama tiga jam untuk menjaring nutrisinya. “Jika gelombang laut di musim panas kita sebut saja (pukul 15:00, 16:00, maka anda harus bekerja sampai malam,” jelasnya.
Meski bekerja sampai larut, bisnisnya terlihat mulai tumbuh seiring pemahaman pasar. Keduanya perusahaan dan produk menumbuhkan faedah, dan mendorong dia tetap termotivasi. Sarannya buat kamu yang mau jadi entrepreneur? Berencana jauh hari, buat bisnis plan dan marketing plan menonjol. Yang tergadang dia sebut kegagalan.
Paling super utama, dia berkata, proses mengerjakan bisnis seperti halnya memiliki bayi.
” Anda harus yakin bahwa anda akan menyehatkan bayi, bahwa anda akan mebesarkan bayi, sehingga anda akan pantas memiliki bayi. Begitupula perusahaan adalah sama, bisnis adalah sama,” tutur Rosaria Piseri.