Sumber Gambar: www.boneka-merah.blogspot |
terserang hama- obat wereng apa pak? Ada
juga yang bertanya, obat untuk tikus apa pak? .. Dalam hati, saya berkata,
memang wereng atau tikusnya sakit apa… koq mau diobati? He..he..
besar teman-teman petani kita masih belum mengerti bedanya apa itu obat dan
pestisida.
renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Sedangkan
hama itu sendiri pengertiannya juga luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan
pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bacteria dan
virus, kemudian nematode (bentuknya dengar2 seperti cacing yang amat kecil),
siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.
meliputi semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat,
nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap dan lainnya
yang terbukti mengganggu kesejahteraannya.
yaitu semua hewan yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga
dapat menurunkan bahkan menggagalkan hasil produksi. Dalam pengendalian hama
tanaman secara terpadu, penggunaan pestisida adalah sebagai jalan terakhir.
telah mengatur (melalui peraturan pemerintah) tentang peredaran , penyimpanan
dan penggunaan pestisida. Dalam peratuan tersebut antara lain pestisida harus
didaftarkan kepada Menteri Pertanian, hanya pestisida yang penggunaannya
terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian boleh disimpan, diedarkan
dan dugunakan, tentunya dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan. Selain itu pestisida harus
diberi label dalam bahasa Indonesia.
Hal-hal yang harus tercantum dalam kemasan pestisida antara lain bahan
aktif, OPT sasaran, dosis penggunaan dan
tindakan keselamatan.
digolongkan menjadi bermacam-macam, antara lain:
Akarisida, berasal dari kata akari (dari bahasa Yunani) yang berarti tungau atau kutu. Akarisida
juga sering disebut dengan mitesida. Fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu.
Algisida, berasal dari kata alga yang dalam bahasa Latinnya berarti ganggang laut. Berfungsi
untuk melawan algae.
Avisida, berasal dari kata avis yang dalam bahasa Latinnya berarti burung. Berfungsi untuk membunuh
atau zat penolak burung serta pengontrol populasi burung.
Bakterisida, berasal dari kata Latin bacterium atau kata Yunani bacron
. Berfungsi untuk menolak/ melawan bakteri.
Fungisida, berasal dari bahasa Latin Fungus atau kata Yunani spongos yang berarti jamur. Berfungsi
untuk membunuh jamur atau cendawan.
Herbisida, berasal dari bahasa Latin herba yang berarti
tanaman setahun. Berfungsi untuk membunuh gulma. (tumbuhan pengganggu).
Insektisida, berasal dari bahasa Latin insectum yang berarti potongan, keratan atau segmen tubuh. Berfungsi untuk membunuh
serangga.
Larvisida, berasal dari bahasa Yunani lar . Berfungsi untuk membunuh ulat atau larva.
Molluksisida, berasal dari bahasa Yunani molluscus yang berarti berselubung tipis
lembek. Berfungsi untuk membunuh siput.
Nematisida, berasal dari bahasa Latin nematode atau bahasa Yunani nema yang berarti benang. Berfungsi
untuk membunuh nematode (semacam cacing yang hidup di akar).
Ovisida, berasal dari bahasa Latin ovum yang berarti telur. Berfungsi untuk membunuh telur.
Pedukulisida, berasal dari bahasa Latin pedis berarti kutu, tuma. Berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
Piscisida, berasal dari bahasa Yunani piscis yang beraarti
ikan. Berfungsi untuk membunuh ikan.
Rodentisida, berasal dari bahasa Yunani rodera yang berarti pengerat. Berfungsi untuk membunuh binatang
pengerat seperti tikus.
Predisida, berasal dari bahasa Yunani praeda yang berarti pemangsa. Berfungsi untuk membunuh pemangsa (predator).
Silvisida, berasal dari bahasa Latin silva yang berarti hutan. Berfungsi untuk membunuh pohon.
Termisida, berasal dari bahasa Yunani termes yang berarti serangga pelubang daun. Berfungsi untuk
membunuh rayap..
sida. Namun masih banyak lagi bahan-bahan kimia yang termasuk pestisida tetapi
tidak menggunakan akhiran sida seperti disinfektan, surfaktan, atraktan dll.
Semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan teman-teman petani.