Beberapa minggu yang lalu saya telah memposting apa sih agensia hayati dan jenis-jenisnya. Nah kali ini saya menulis jenis-jenis tersebut beserta manfaatnya dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanaman. Sekedar mengingat kembali Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 411 tahun
1995, definisi agen hayati yaitu setiap organisme yang meliputi spesies,
subspesies, varietas, semua jenis serangga, nematoda, protozoa, cendawan
(fungi), bakteri, virus, mikoplasma, serta organisme lainnya dalam semua tahap
perkembangannya yang dapat dipergunakan untuk keperluan pengendalian hama dan
penyakit atau organisme pengganggu, proses produksi, pengolahan hasil
pertanian, dan berbagai keperluan lainnya. Atau kalau boleh dengan bahasa yang
mudah pengertian agen hayati adalah Jasad renik yang dalam melangsungkan kehidupannya menghambat, mempengaruhi
dan atau membunuh makhluk lain.
1995, definisi agen hayati yaitu setiap organisme yang meliputi spesies,
subspesies, varietas, semua jenis serangga, nematoda, protozoa, cendawan
(fungi), bakteri, virus, mikoplasma, serta organisme lainnya dalam semua tahap
perkembangannya yang dapat dipergunakan untuk keperluan pengendalian hama dan
penyakit atau organisme pengganggu, proses produksi, pengolahan hasil
pertanian, dan berbagai keperluan lainnya. Atau kalau boleh dengan bahasa yang
mudah pengertian agen hayati adalah Jasad renik yang dalam melangsungkan kehidupannya menghambat, mempengaruhi
dan atau membunuh makhluk lain.
Berikut beberapa jenis agensia hayati dan manfaatnya dalam pengendalian hama penyakit pada tanaman:
1. Jamur Trichoderma sp
dapat mengendalikan penyakit layu
atau bercak daun yang biasa meyerang tanaman pangan dan hortikultura.
Trichoderma sp bersifat antagonis terhadap beberapa patogen tular tanah seperti
Fusarium moniliforme dan Sclerotium rolfsii. Trichoderma sp juga mempunyai
kemampuan sebagai dekomposer dalam pembuatan pupuk organik
atau bercak daun yang biasa meyerang tanaman pangan dan hortikultura.
Trichoderma sp bersifat antagonis terhadap beberapa patogen tular tanah seperti
Fusarium moniliforme dan Sclerotium rolfsii. Trichoderma sp juga mempunyai
kemampuan sebagai dekomposer dalam pembuatan pupuk organik
2. Bakteri Corynebacterium sp
Bakteri Corynebacterium sp. merupakan
salah satu agens hayati bersifat antagonis, yang dapat mengendalikan beberapa
jenis OPT diantaranya penyakit kresek pada tanaman padi yang disebabkan oleh
bakteri Xanthomonas sp, plasmodiophora brassicae (akar gada) pada kubis, bercak
daun pada tanaman jagung, layu bakteri pada tanaman pisang.
salah satu agens hayati bersifat antagonis, yang dapat mengendalikan beberapa
jenis OPT diantaranya penyakit kresek pada tanaman padi yang disebabkan oleh
bakteri Xanthomonas sp, plasmodiophora brassicae (akar gada) pada kubis, bercak
daun pada tanaman jagung, layu bakteri pada tanaman pisang.
3. Bacillus
thuringiensis (Bt)
thuringiensis (Bt)
Bacillus
thuringiensis (Bt) adalah bakteri gram positif yang berbentuk batang, aerobik
dan membentuk spora yang menghasilkan protein yang beracun bagi serangga yang
menjadi hama pada tanaman pangan dan hortikultura. Kebanyakan dari protein
kristal tersebut lebih ramah lingkungan karena mempunyai target yang spesifik
sehingga tidak mematikan serangga bukan sasaran dan mudah terurai sehingga
tidak menumpuk dan mencemari lingkungan.
thuringiensis (Bt) adalah bakteri gram positif yang berbentuk batang, aerobik
dan membentuk spora yang menghasilkan protein yang beracun bagi serangga yang
menjadi hama pada tanaman pangan dan hortikultura. Kebanyakan dari protein
kristal tersebut lebih ramah lingkungan karena mempunyai target yang spesifik
sehingga tidak mematikan serangga bukan sasaran dan mudah terurai sehingga
tidak menumpuk dan mencemari lingkungan.
4. Beauveria bassiana
Beauveria bassiana merupakan cendawan
entomopatogen yaitu cendawan yang dapat menimbulkan penyakit pada serangga,
lebih dari 175 jenis serangga hama menjadi inang jamur ini, terutama efektif
mengendalikan hama walang sangit (Leptocorisa oratorius) dan wereng batang
coklat (Nilaparvata lugens) pada tanaman padi serta hama kutu (Aphis sp.) pada
tanaman sayuran dan buah.
entomopatogen yaitu cendawan yang dapat menimbulkan penyakit pada serangga,
lebih dari 175 jenis serangga hama menjadi inang jamur ini, terutama efektif
mengendalikan hama walang sangit (Leptocorisa oratorius) dan wereng batang
coklat (Nilaparvata lugens) pada tanaman padi serta hama kutu (Aphis sp.) pada
tanaman sayuran dan buah.
5. Pseudomonas Fluorescens
Bakteri P. fluorescens dapat
memberikan pengaruh menguntungkan terhadap perkembangan dan pertumbuhan
tanaman, yaitu sebagai “Plant Growth Promoting Rhizobacteria” (PGPR).
Menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan patogen, terutama
patogen tular tanah dan mempunyai kemampuam mengoloni akar tanaman, dapat
menghambat patogen layu Verticilium dahliae pada tanaman kentang dan terong.
Agensia hayati ini efektif untuk mengendalikan penyakit layu fusarium pada
tanaman tomat serta mampu menekan intensitas penyakit moler pada tanaman bawang
merah.
memberikan pengaruh menguntungkan terhadap perkembangan dan pertumbuhan
tanaman, yaitu sebagai “Plant Growth Promoting Rhizobacteria” (PGPR).
Menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan patogen, terutama
patogen tular tanah dan mempunyai kemampuam mengoloni akar tanaman, dapat
menghambat patogen layu Verticilium dahliae pada tanaman kentang dan terong.
Agensia hayati ini efektif untuk mengendalikan penyakit layu fusarium pada
tanaman tomat serta mampu menekan intensitas penyakit moler pada tanaman bawang
merah.
6. Metarhizium
anisopliea
anisopliea
M. anisopliae
adalah salah satu cendawan entomopatogen yang termasuk dalam divisi
Deuteromycotina: Hyphomycetes. Cendawan ini biasa disebut dengan green
muscardine fungus dan tersebar luas di seluruh dunia. Cendawan ini bersifat
parasit pada beberapa jenis serangga dan bersifat saprofit di dalam tanah
dengan bertahan pada sisa-sisa tanaman. Cendawan M. anisopliae mampu
menginfeksi hama yang mempunyai tipe mulut menusuk dan mengisap, yaitu
Riptortus linearis baik stadia nimfa maupun imago. Selain itu, M. anisopliae
juga mampu menginfeksi hama yang mempunyai tipe mulut menggigit seperti S.
litura.
adalah salah satu cendawan entomopatogen yang termasuk dalam divisi
Deuteromycotina: Hyphomycetes. Cendawan ini biasa disebut dengan green
muscardine fungus dan tersebar luas di seluruh dunia. Cendawan ini bersifat
parasit pada beberapa jenis serangga dan bersifat saprofit di dalam tanah
dengan bertahan pada sisa-sisa tanaman. Cendawan M. anisopliae mampu
menginfeksi hama yang mempunyai tipe mulut menusuk dan mengisap, yaitu
Riptortus linearis baik stadia nimfa maupun imago. Selain itu, M. anisopliae
juga mampu menginfeksi hama yang mempunyai tipe mulut menggigit seperti S.
litura.
7. Verticillium lecanii
Verticillium lecanii sangat berguna
untuk membasmi kutu kebul pada tanaman hortikultura. Kutu kebul adalah hama
utama yang membonceng masuknya virus gemini yang menyebabkan tanaman kehilangan
klorofil hingga tanaman menjadi kerdil dan hasil panen menurun. Verticillium
lecanii dapat juga membasmi wereng pada tanaman padi.
untuk membasmi kutu kebul pada tanaman hortikultura. Kutu kebul adalah hama
utama yang membonceng masuknya virus gemini yang menyebabkan tanaman kehilangan
klorofil hingga tanaman menjadi kerdil dan hasil panen menurun. Verticillium
lecanii dapat juga membasmi wereng pada tanaman padi.
Demikian beberapa agen si hayati dan manfaatnya. Semoga dengan agen hayati tanaman kita dapat terhindar dari hama penyakit sehingga hasil panen meningkat.