berganti kendaraan umum sebanyak 3 kali beserta transit nya .Akhirnya saya tiba di Varanasi,kota suci agama hindu dengan berkereta malam .Seperti biasa ketika baru melangkah keluar pintu kereta banyak yang
mendekati saya menawarkan rickshaw menuju kota tua.Saya yang sudah mengerti sedikit-sedikit trik mengenai traveling di India cuma mengatakan No thank you sambil jalan terus.Nggak ada cara lain selain naik rickshaw ke area kota tua akhirnya saya nyerah juga 150 rupee melayang dari dompet saya,ya memang harga rata-rata ongkos memang segitu .
Kota tua varanasi terdiri dari labirin -labirin yang berliku liku ,bangunannya tinggi- tinggi hotel hotel murah banyak terdapat disini ,jarak antara bangunan satu dengan yang lainnya sempit kalau kita nggak jeli maka dipastikan akan tersesat
Salah satu labirin |
Ujung ghat |
Beceknyapun bukan becek biasa .perpaduan antara air,tanah,makanan sapi dan kotoran sapi dan saya harus berhati-hati melangkah karena meleng sedikit bisa terinjak onggokan-onggokan dan cipratan lumpur.Padahal saya harus cepat-cepat sampai stasiun agar nggak ketinggalan kereta.Saya buru- buru masuk ke stasiun dan nggak mengindahkan sama sekali sepatu saya karena fokus mencari platform dimana kereta saya akan berangkat.Setelah sampai platform dan dipastikan kereta saya delay saya lihat sepatu yang berwarna hitam sudah berwarna coklat dan ujung celana hitam saya penuh cipratan lumpur dan mungkin bercampur kotoran sapi hoooeekkkss