#Pugur – Ketika bicara soal #properti di usia muda, sebagian besar dari kita mungkin langsung membayangkan #rumah. Namun, ada satu jenis #aset properti lain yang tak kalah menarik dan punya #potensi kenaikan nilai luar biasa, yaitu #tanah. Memiliki #aset tanah di usia muda bisa menjadi langkah investasi jangka panjang yang sangat cerdas.
Baca Juga : Properti Komersial Skala Kecil: Primadona Baru UMKM
Mengapa Tanah Menarik untuk Investasi di Usia Muda?
- Potensi Kenaikan Nilai (Capital Gain) Tinggi: Tanah adalah aset yang semakin langka, terutama di daerah yang berkembang. Seiring waktu, nilai tanah cenderung meningkat secara signifikan, jauh melebihi inflasi. Ini adalah investasi yang menjanjikan keuntungan besar di masa depan.
- Perawatan Minimal: Berbeda dengan bangunan yang membutuhkan perawatan rutin, tanah cenderung minim biaya perawatan. Kamu tidak perlu pusing memikirkan renovasi, perbaikan atap, atau kerusakan lainnya.
- Fleksibilitas Penggunaan di Masa Depan: Aset tanah memberikan fleksibilitas. Di kemudian hari, kamu bisa membangun rumah impian, mendirikan properti komersial, atau bahkan menjualnya kembali saat harganya sudah melambung.
- Tahan Inflasi: Tanah seringkali disebut sebagai aset safe haven karena kemampuannya untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan nilainya di tengah gejolak inflasi.
Langkah-Langkah Mendapatkan Aset Tanah di Usia Muda

1. Tentukan Tujuan dan Strategi Investasi
Sebelum mulai mencari, putuskan tujuanmu membeli tanah. Apakah untuk investasi jangka panjang murni (dijual nanti), untuk dibangun di masa depan, atau mungkin sebagai tabungan yang bisa diwariskan? Ini akan memengaruhi jenis lokasi dan ukuran tanah yang kamu cari.
2. Riset Lokasi adalah Kunci Utama
Lokasi adalah segalanya dalam properti, terutama tanah. Fokus pada area yang memiliki potensi perkembangan tinggi, seperti:
- Dekat dengan rencana pembangunan infrastruktur baru (jalan tol, bandara, stasiun, dll.).
- Area penyangga kota besar yang sedang berkembang pesat.
- Wilayah yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi atau industri.
- Perhatikan juga akses jalan, ketersediaan listrik, dan air di lokasi tersebut.
3. Mulai Menabung dengan Disiplin Tinggi
Sama seperti membeli rumah, dana tunai memegang peranan penting saat membeli tanah. Sisihkan sebagian penghasilanmu secara konsisten. Pertimbangkan untuk berinvestasi pada instrumen berisiko rendah-menengah yang bisa menghasilkan return lebih tinggi dari tabungan biasa, seperti reksa dana pasar uang atau deposito, untuk mempercepat pengumpulan dana.
Baca Juga : Generasi Z Incar Hunian Rp1-2 Miliar: Tren Baru Pasar Properti
4. Pahami Proses dan Legalitas Pembelian Tanah
Pembelian tanah melibatkan proses hukum yang spesifik. Pastikan kamu memahami tentang:
- Sertifikat Tanah: Pastikan tanah yang akan dibeli memiliki sertifikat hak milik (SHM) yang asli dan tidak dalam sengketa. Lakukan pengecekan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN).
- Pajak: Ketahui besaran Pajak Penghasilan (PPh) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang harus dibayar.
- Biaya Notaris/PPAT: Gunakan jasa Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang terpercaya untuk mengurus proses balik nama dan memastikan semua dokumen sah secara hukum.
Jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional seperti notaris atau konsultan properti untuk menghindari masalah di kemudian hari.
5. Pertimbangkan Skema Pembayaran yang Fleksibel
Tidak semua orang bisa membeli tanah secara tunai. Beberapa pengembang atau pemilik tanah individu mungkin menawarkan skema pembayaran bertahap atau cicilan langsung ke penjual (in-house). Ini bisa menjadi solusi jika kamu belum punya dana tunai penuh. Namun, pastikan kamu membaca perjanjian dengan cermat dan memahami semua syarat serta risikonya.
6. Mulai dari Skala Kecil
Jika dana terbatas, jangan paksakan membeli tanah yang terlalu besar atau di lokasi prima yang mahal. Kamu bisa memulai dengan membeli kavling kecil di area yang sedang berkembang. Seiring waktu dan dengan kenaikan nilai, kamu bisa menjualnya kembali untuk membeli tanah yang lebih besar atau di lokasi yang lebih strategis.
Mewujudkan aset tanah di usia muda membutuhkan kesabaran, riset mendalam, dan disiplin finansial. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa membangun fondasi keuangan yang kuat melalui investasi properti tanah yang prospektif.
Baca Juga : Insentif PPN DTP Properti Diperpanjang Hingga Akhir 2025: Dorong Pasar Properti Indonesia!