Profil Pengusaha Thailand Terkaya
![]() |
Chaleo Yoovidhya |
Mungkin dia terinspirasi dari salah satu tokoh list kami ini. Berikut lebih lengkapnya 6 miliarder keren asal Thailand dimana kesemuanya berumur 50 tahun ke atas. Mereka menemukan berbagai bisnis revolusioner, menghasilkan jutaan dollar dari bisnis mereka.
2. Charoen Sirivadhanabhkadi

Charoen sukses mendirikan ThaiBev atau Thai Beverage Plc, merupakan salah satu produsen minuman beralkohol terbesar Asia Tenggara. Perusahaan ini paling dikenal memproduksi bir Chang, yang kuat, minuman berhias gajah membasahi peluit orang Thailand dan sukses meluncurkan juta backpackers ‘”Chang-overs.”
ThaiBev juga merupakan sponsor dari tim Liga Utama Inggris Everton Football Club, dan ikon Chang (gambar gajah) menghiasi kaos klub. (“Chang” adalah Thailand untuk gajah.)
Charoen diperkirakan bernilai lebih dari US $ 4 miliar – tidak buruk mengingat usianya telah 66 tahun dan hanyalah seorang putra dari vendor pancake kerang goreng.
3. William E Heinecke

William E Heinecke adalah nama dibalik produk- produk dunia seperti Burger King, Diary Queen, dan juga Swensen di Thailand. Memang dia bukanlah orang dibalik produk tersebut, namun melalui bisnisnya produk dunia ini melenggang bebas di Thailand.
4. Kraisorn Chansiri

Kraisorn Chansiri, 76 tahun, adalah pendiri Thai Union, salah satu perusahaan terbesar untuk produksi tuna. Telah 25 tahun perusahaan yang didirikannya melayani kebutuhan ikan tuna atau seafood secara umum untuk dunia.
5. Vichai Raksriaksorn

/
Vichai jadi yang termuda dalam list ini. Pengusaha yang menjadi CEO sekaligus direktur utama King Power, perusahaan retailer travel dan memiliki banyak cabang di berbagai airport di Thailand.
6. Tan Passakornnatee

Tan Passkornnatee, 51 tahun, adalah pendiri Oishi Group, pemilik restoran Jepang yang sangat populer. Dia memiliki Oishi sushi buffet, ada Oishi “expresses,” ada ramen bar Oishi, ada teppanyaki Oishi, dan banyak lagi. Bahkan ada merek teh hijau Oishi. Dan Tan bahkan tidak Jepang.
Pria kelahiran Malaysia yang memulai dari menjadi buruh kasar di umur 17 tahun, sebelum memulai satu bisnis pertama – newstand – dan akhirnya pindah ke bisnis real estate. Dia kehilangan semuanya pada tahun 1997, kemudian membangaun kembali kekayaannya dimulai dengan studio pernikahan.
Beberapa tahun yang lalu Tan menjual merek Oishi ke Charoen Sirivadhanabhakdi, pemilik ThaiBev dan nomor dua di daftar CNN. Dia tinggal sebagai CEO sampai tahun lalu. Dia lalu memulai restoran dan minuman lain usaha melalui perusahaan barunya, Mai Tan.