Sudah sampai Ghorepani bukan berarti perjuangan telah usai,saya yang sudah girang sampai ke desa ini ternyata masih harus trekking kembali 45 menit lagi ke poon hill. ,menurut orang lokal maupun buku panduan .Trekkingnya pun harus dilakukan dini hari dengan harapan bisa menyaksikan detik-detik terbitnya matahari di pegunungan tertinggi di dunia,sedangkan saya paling males bangun pagi pagi mengejar sunrise.Beberapa traveling yang highlight nya adalah sunrise atau aktifitas subuh -subuh selalu saya lewatkan contohnya aktifitas morning alms giving di Luang Prabang ,Laos nggak saya lihat karena bangun kesiangan,sunrise di Bagan Myanmar ataupun Bromo saya skip begitu juga bluefire di kawah ijen ,yah karena saya males bangun pagi -pagi buta apalagi suhunya dingin.
Nah,di poon hill ini yang terkenal adalah sunrise, bagaimana dengan saya yang males bangun pagi?untuk kali ini saya bela belain tidur lebih cepat dengan catatan bisa bangun lebih awal dan tidur yang cukup karena setelah mendaki poon hill saya akan turun nonstop selama 9 jam balik ke titik semula diawal pendakian dengan jalur yang sama.Lagipula nggak ada acara keluyuran malam ,badan capek,teman ngobrol nggak punya,ada sih wifi tapi bayarnya mahal jadi saya putuskan untuk tidur lebih cepat demi menyaksikan matahari terbit di atap dunia.cihuy !
Alarm berbunyi jam 4.30 pagi ,idealnya mulai mendaki adalah pukul 4 pagi.Hitung hitungan saya adalah satu jam lah bisa menaklukan poonhill jadi pas lagi dipuncak pas matahari lagi terbit..cakep !!
Saya buka kaca jendela sambil terkantuk kantuk ,waduh masih gelap banget dan nggak terlihat trekker yang melakukan pendakian ,dari penginapan sayapun sepertinya nggak ada yang menginap kecuali saya.Walaupun perlengkapan sudah siap saya masih menunggu para trekker yang lainnya agar trekking nggak sendirian,Ternyata nggak ada satupun trekker yang lewat padahal penginapan saya persis di mulut pintu masuk menuju poonhill.
Dan akhirnya sayapun memberanikan diri keluar dari penginapan dan menerobos kegelapan pagi.Memang benar nggak ada trekker lain selain saya yang melakukan pendakian pada pagi itu,baru beberapa anak tangga yang saya tapaki gelap mulai berganti terang perlahan-lahan seperti saya yang melangkah pelan
Sudah mulai terang |
Sampai punggung bukit ,matahari sudah memancarkan cahayanya sedikit-sedikit ,saya lihat jejeran pegunungan bersalju ditimpa cahaya keperak-perakan.Dengan ini maka gagalah saya melihat pemandangan matahari terbit secara sempurna di puncak poonhill .
Salju yang menjadi es |
Baru sampai punggungnya saja saya sudah berdecak kagum apalagi sudah sampai puncaknya begitu pikir saya.Setelah puas berfoto-foto, kembali saya melanjutkan pendakian dan,apa yang terjadi?, saya berpapasan dengan puluhan trekker mancanegara yang baru saja selesai muncak dan menyaksikan sunrise .Ternyata memang mereka sudah mulai mendaki dari sebelum saya bangun tidur hahaha,pantes saja nggak ada yang bareng saya
Baru dipunggungnya |
Matahari sudah mulai meninggi,saya sudah berkeringat sebelum mencapai puncaknya.Lebih cepat lagi saya berjalan sambil berhati-hati agar tidak menginjak salju yang sudah menjadi es.Setapak demi setapak saya lakoni dengan semangat sampai akhirnya dari kejauhan saya melihat lapangan diatas puncak bukit beserta tower yang berguna untuk melihat panorama pegunungan .Disediakan pula bangku-bangku panjang untuk bersantai dan nggak ketinggalan warung chai (teh susu) yang harganya menjadi 5 kali lipat
Warung chai |
Semakin mendekat semakin dada ini berguncang sepertinya sudah nggak sabar menyaksikan pegunungan himalaya dengan jarak yang cukup dekat dengan mata telanjang.Akhirnya tiba juga saya di puncak poon hill .
ngaso dulu |
Memandang gunung |
Sumpah ! pemandangan kece sudah di depan mata ,gugusan pegunungan himalaya terlihat congkak sukses membuat mulut saya menganga lebar,mata nggak berkedip sedikitpun memandangi ciptaan-Nya.
Terlihat kecil |
View dari tower |