Profil Pengusaha Dana Riza
Wirausaha Dana Riza mengambil pasar yang dihindari orang. Dia lah pembuat animasi Sopo Jarwo. Sedikit dari pengusaha pengambil pasar animasi. Mungkin kamu tidak mengenal sosoknya jelas. Tapi begitu kamu nonton salah satu acara anak- anak di MNC TV; Dana Riza adalah penanggung jawab.
Disanalah dia mendapatkan apa yang dimilikinya sekarang. Dari obrolan singkat dalam acara Hitam Putih, Trans 7. Dikatakan dia telah menggarap pasar animasi sejak 2002. Barulah sesukses sekarang ketika ia menggarap sebuah serial animasi Adit Sopo Jarwo.
Bisnis Animasi
Ya, dia lah sosok dibalik animasi fenomenal Indonesia. Dia juga adalah kakak dari produser Riri Riza. Mengejutkan karena keduanya merupakan sama- sama sutradara. Bedanya Dana memilih membuat pelakonnya sendiri.
Menjadi sutradara kreatif dalam multimedia, ini merupakan pilihan pria kelahiran Makassar, 28 Juni 1968 ini. Memulai karir sebagai seorang ahli iklan. Dana akhirnya berkesempatan mewujudkan ambisi besarnya. Dia menemukan patner, Arnas Irmal dan produser Manoj Punjabi dari MD Intertainment.
Akhirnya terlahirlah sebuah perusahaan dibawah naungan MD. Yaitu MD Animation yang menggarap pasaran animasi Indonesia. Produk fenomenalnya adalah animasi Adit & Sopo Jarwo. Semuanya tak akan terwujud tanpa rasa ingin yang timbul jadi ambisi tersendiri.
Kejenuhan telah menghantuinya di bidang yang dia garap sebelum ini. Dia sekarang seorang desainer untuk animasi dan visual efek, pekerjaanya dulu masihlah berhubungan yakni iklan digital. Dia mengerjakan pekerjaan orang lain inginkan jelasnya lebih lanjut.
Sudah sepuluh tahun dirinya mulai menggeluti animasi, visual efek, dan akhirnya ada rasa untuk memproduksi produknya sendiri. Meski telah mapan dalam pekerjaan, nyatanya, Dana belum lah berpuas diri.
Dia bekerja sebagai post- production sudah 10 tahun. Bayangkan dirinya mengerjakan pekerjaan orang lain, mengerjakan 200 iklan animasi. Pikirannya menerawang kembali ke 200 produk buatannya. Ada satu buah pertanyaan bahwa produknya bagu, “tapi kenapa saya bikinnya buat orang lain?”
Itulah yang mendorongnya untuk lebih lagi jelasnya kepada Muvilla.com. Pada 2002, dirinya bekeyakinan untuk membuat produknya sendiri. Ingin punya perusahaan sendiri, produk sendiri, dan punya hak cipta sendiri.
MD Animation lahir pada tahun 2012 berselang 10 tahun. Perjalanan yang dimulai sejak masih kecil. Dimana keluarganya memang penggemar seni. Di rumah jelasnya ada kamera, video, dan orang tuanya yang juga kebetulan bekerja di Depatemen Penerangan.
Setiap tugas ke daerah dibawanya peralatan tersebut ke rumah. Sejak kecil dia dan adiknya Riri Riza hobi bermain, membuat film, bermodal peralatan yang dibawa ke rumah tersebut. Selepas sekolah dia tidak mendaftar kuliah animasi perlu kamu catat.
Dia justru memilih jurusan lain yaitulah teknik arsitektur. Itu dianggapnya dekat dengan minatnya pada gambar bergerak saat itu. Sama- sama menggambar lah mungkin kami pikir. Disaat kuliah ketika ada kuliah komputer barulah ia mulai mengerjakan animasi.
Jujur dia lebih tertarik pada persentasi komputernya yaitu menawarkan dan menunjukan hasilnya di sana.
“Dari situ saya tertarik sama animasi,” jelasnya.
Selepas kuliah apa yang dilakukan Dana di tahun 1992. Banyak hal sudah dilakukannya, salah satunya yaitu mendirikan rumah produksi sendiri. Belum pada putaran animasi menurut yang kami baca. Dana terjun langsung ke dunia animasi selepas memperdalam ilmunya.
Dia mulai menyerap ilmu animasi lebih dalam di perjalanan karirnya. Dana tercatat telah mengerjakan beberapa seri anak- anak di TV nasional, ikut memproduseri dan memproduksi acara edukasi di sana. Ia melalui tangan emasnya juga pernah membuat aplikasi software dan animasi visual efek.
Wirausaha Muda
Dia lantas masuk ke Eltra Studio, ia mengerjakan animasi dan iklan sebagai pascaproduksi. Sebelum bergabung ke Eltra Studio di tahun 1995 -an, seorang Dana Riza hanyalah seorang Arsitektur saja di Deastygra, yang menangani desain dan presentasi visual saja.
Melalui MD Animation dicobanya peruntungan di dunia animasi. Meski secara terbuka dirinya mengakui bahwa industri animasi masih muda di Indonesia; dirinya tak patah arang. Bersama dengan rumah produksi MD Intertainment dirinya dimodali teknologi dan modal kapital.
Melalui MD Animation dicobanya peruntungan di dunia animasi. Meski secara terbuka dirinya mengakui bahwa industri animasi masih muda di Indonesia; dirinya tak patah arang. Bersama dengan rumah produksi MD Intertainment dirinya dimodali teknologi dan modal kapital.
Dimulainya MD Animation mendapatkan dukungan dari anak- anak SMK. Dulu teknologinya berbeda disaat Dana masih memulai ide. Kini, dengan internet lebih cepat, dengan muncul berbagai software yang mudah dipelajari; ia optimis.
Menurutnya yang menjadi halangan pengusaha untuk masuk ke dunia ini ya karena pendapatan. Tidak ada pendapatan terjamin dari satu- dua tahun kedepan jelasnya. Sangatlah membutuhkan modal besar tambahnya lagi. Ia untuk mengerjakan apa yang jadi impianya butuh modal besar.
Ambisi besar dimana dirinya dan Manoj Punjabi meyakini dunia kreatif di bidang animasi. Dana punya satu rangkaian panjang pengalaman memberikan keyakinan bagi seorang Manoj.
Perusahaan yang bertempat di kawasan Jalan Tanah Abang III, dimana satu tingkat dengan MD Intertainment, bersama satu lantainya itu didedikasikan untuk MD Animation. Setidaknya ada 250 orang animator mengerjakan serial animasi untuk rumah produksi MD.
Tak cuma berhenti diangka ratusan tapi ribuan direncanakan oleh Dana. Bahkan disiapkan workshop di 22 kota berbeda di seluruh penjuru Indonesia. Tak semuanya bisa masuk ke perusahaan. Namun, mereka yang kebanyakan merupakan lulusan SMK Animasi akan digembleng dulu di workshop tersebut.
Setidaknya sudah ada 6 judul produk telah dihasilkan, yaitu Tendangan Halilintar, Adit Sopo Jarwo, Pasukan Pelangi, Cherrybelle, D’Banditoz, Markas Impian. Tak cukup di layar kaca, ada pula mereka mengerjakan visual- efek Gundala Putra Petir, lalu mengerjakan Dibawah Lindungan Kabah, 5 Cm, Tenggelamnya Kapal Van der wijck, Laskar Pelangi dan sebagainya.
Membangun bisnis animasi itu sangat diseriusi Dana. Aneka riset dikerjakannya mengkonsep animasi atau kartu bernilai kearifan lokal. Menurut Dana, ide Adit & Sopo Jarwo sudah digarap sejak lama. Dan sejak Juni 2012 lalu diluncurkan pada Januari 2014, dikerjakan selama hampir 1,5 tahun sudah.