Rumah komersil atau rumah komersial, merupakan salah satu jenis hunian yang paling banyak diburu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal.
Merujuk pada UU No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, rumah komersil adalah rumah atau hunian yang diselenggarakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Sederhananya, rumah komersil adalah hunian yang dibangun oleh individu atau perusahaan untuk mendapatkan penghasilan dan keuntungan.
Memilih rumah, terutama bagi orang yang baru pertama kali merupakan hal yang rumit. Banyak hal yang harus dipertimbangkan karena harga sebuah rumah tidaklah murah. Berbagai macam perumahan beserta promonya malah semakin membuat pusing.
Secara umum, perumahan terbagi menjadi dua jenis, yaitu perumahan subsidi dan perumahan non-subsidi (komersil). Banyak masyarakat yang belum tau apa itu rumah non subsidi (komersil)?
Pengertian Rumah Komersil
Rumah komersil adalah perumahan yang diperuntukan untuk orang atau masyarakat yang sudah mampu, artinya mampu mengangsur rumah yang sesuai dengan penghasilannya serta mempunyai spesifikasi sedikit berbeda dibandingkan dengan rumah flat. Secara garis besar rumah komersil atau Non subsidi adalah rumah yang bisa di beli oleh semua kalangan masyarakat, baik kalangan menengah maupun kalangan atas. Baca juga mengenai perbedaan perumahan residence dan cluster.
Ketentuannya yaitu KPR sudah di tetapkan oleh bank yang bersangkutan. Kebijakan itu bisa berbeda tergantung dari kebijakan bank itu sendiri. Untuk membeli rumah dengan KPR Non Subsidi anda bisa menyesuaikan dengan kemampuan serta kebutuhan dalam hal pembayaran cicilan KPR.
Rumah nonsubsidi atau biasa disebut dengan rumah komersil tentunya memiliki banyak perbedaan jika dibandingkan dengan rumah bersubsidi dari segi kualitas bangunan rumah dan juga material yang digunakan, dimana untuk rumah nonsubsidi atau rumah komersil ini cara pembayaran angsuran kpr tidak disubsidi oleh pemerintah, angsuran pembayaran kpr mengikuti suku bunga bank yang berlaku jadi pembayaran angsuran tidak tetap.
Perbedaan yang signifikan dari rumah subsidi dan non subsidi yaitu dari segi fisik bangunan dimana rumah subsidi masih perlu direnovasi, beda dengan non subsidi yang rumahnya bisa langsung ditempati tanpa harus merenovasi. Jadi anda harus benar-benar teliti dalam melakukan survei gunanya untuk mencari bank yang memang memiliki fasilitas dengan uang muka dan bunga cicilan yang sesuai dengan kondisi keuangan anda.
Untuk kualitas bahan bangunannya tentu lebih bagus dan berbeda dengan rumah bersubsidi karena harganya yang cukup mahal biasanya bahan bangunan lebih berkualitas seperti dinding, flafon, jendela, paralon semuanya menggunakan yang berkualitas tinggi. Jika dibanding dengan rumah subsidi yang hanya menggunakan bahan yang kualitasnya biasa saja.
Kelebihan rumah komersil :
- Fisik bangunannya lebih besar maka unit ruangan (biasanya) sudah termasuk dapur. Spesifikasi jauh berada diatas perumahan subsidi.
- Kualitas bahan bangunan bagus.
- Ukuran luas tanah 72m ke atas dan Listrik 1300w
- Biasanya dibangun ditengah kota, Terletak di lokasi – lokasi yang mudah dijangkau dan strategis
- Jika ingin merenovasi, Renovasi boleh dilakukan sesuka hati dan harga jual biasanya bervariasi.
- Jalannya bukan tanah yang dikeraskan, biasanya sudah diaspal atau dicor.
Kekurangan Rumah Komersil :
- Harga rumah komersil sudah jelas pasti lebih mahal kalau dibandingkan dengan rumah bersubsidi.
- Suku bunga KPR komersil pun lebih tinggi.
- Suku bunga KPR mengikuti arah pasar, angsuran pembayaran kpr mengikuti suku bunga bank yang berlaku jadi pembayaran angsuran tidak tetap.
Itulah kelebihan dan kekurangan rumah komersil, bagi anda yang ingin membeli rumah, langkah pertama yang kita lakukan adalah kita cari tau dulu apa kelebihan dan kekurangan rumah itu sendiri agar tidak menyesal ke depannya.
Cara Membeli Rumah Komersil
Selain kelebihan dan kekurangan, artikel kali ini juga akan membahas tips sebelum membeli rumah, berikut tipsnya simak penjelasannya di bawah ini :
1. Wajib Survei Terlebih Dahulu
Usahakan untuk terjun ke lapangan langsung guna melakukan survei terhadap rumah yang sudah anda incar dan pastinya sudah berencana untuk anda beli. Hal ini dimaksudkan agar anda paham terlebih dahulu mengenai fakta real yang ada di lokasi.
Biasanya kan setiap marketing pasti menceritakan baik – baiknya saja dan tidak terbuka mengenai kekurangan yang ada. Jadi anda wajib waspada. Lebih baik tanyakan saja sama penduduk sekitar bagaimana kondisi sebenarnya seperti contohnya bebas banjir atau tidak, transportasi mudah atau sulit dan hal lainnya yang berhubungan dengan perumahan yang akan anda ambil.
2. Konsultasi ke Marketing Gallery
Informasi memang sangat perlu anda dapatkan sebelum memutuskan untuk membeli rumah. Semua itu bisa anda peroleh dengan mendatangi langsung marketing gallery untuk menggali semua informasi yang anda inginkan dan juga butuhkan.
Namun anda juga jangan langsung percaya dengan penjelasan yang anda peroleh dari marketing. Karena tidak semua informasi tersebut benar. Anda bisa mengecek kebenarannya itu dari tetangga – tetangga sekitar perumahan. Ataupun tukang bangunan yang sedang mengerjakan perumahan tersebut. Bisa juga anda tanyakan langsung kepada security yang sedang bertugas.
3. Melakukan Perbandingan Terlebih Dahulu
Nah poin yang satu ini juga sangatlah penting, mulai dari membandingkan dan melakukan pengecekan bagaimana mengenai harga yang ditawarkan dengan harga pasaran pada umumnya. Kemudian jika harga sudah tidak menjadi masalah, bisa membandingkan fasilitas umum yang disediakan.
4. Pahami Status Rumah yang Ditawarkan
Tidak semua perumahan yang akan anda beli selalu ready alias wujud aslinya sudah tersedia. Bagi anda yang ingin segera mendapatkan perumahan untuk langsung ditempati, maka pastikan bahwa perumahan tersebut bukan indent.
5. Gunakan Masa Garansi Sebaik – baiknya
Masa garansi jangan sampai anda sia – siakan ya sobat. Anda bisa menggunakannya untuk menutupi semua kekurangan yang ada pada perumahan anda tersebut. Segera lakukan complain sebelum 6 bulan berjalan terhadap kekurangan sekecil apapun. Hal ini sangat efektif digunakan untuk menghemat biaya renovasi. Karena semua complain yang anda ajukan sebelum 6 bulan, tidak akan dikenakan biaya.
Itulah tips cara sebelum anda membeli hunian, pilihlah rumah dengan jenis yang sesuai dengan kondisi keuangan anda, jika menurut anda memang sudah mampu tak ada salahnya memilih rumah komersil, namun jika keuangan kita masih dibawah rata-rata tak ada salahnya kita memanfaatkan program pemerintah yaitu rumah bersubsidi, meskipun kualitas rumah bersubsidi jauh dibawah rumah komersil namun banyak juga keuntungan yang kita dapatkan dari rumah bersubsidi.
Pada dasarnya memiliki rumah adalah untuk tempat tinggal dimana jikalau hujan tidak kehujanan dan panas tidak kepanasan, berkumpul bersama keluarga dirumah milik sendiri adalah suatu kebanggaan. Sumber