Mending rumah subsidi atau komersil? Pertanyaan yang lumrah diajukan oleh mereka yang hendak membeli hunian.
Sejatinya, tidak ada jawaban pasti mengenai pertanyaan tersebut.
Sebab rumah subsidi maupun komersil, sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kita mengenal ada banyak sekali jenis hunian yang ditawarkan oleh para developer perumahan. Contoh yang paling populer adalah rumah subsidi dan juga rumah komersil. Lalu, sebenarnya apa perbedaan antara rumah subsidi dan rumah komersil? Lebih menguntungkan mana? Yuk, langsung saja simak pembahasannya pada artikel di bawah ini!
Sebenarnya mending mana sih, antara rumah subsidi dan rumah komersil? Nah, hal itu sendiri tergantung kebutuhanmu ya. Tiap jenis rumah pastinya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Kamu dapat mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh rumah subsidi dan rumah komersil. Kemudian menggunakannya untuk menentukan jenis hunian yang paling sesuai dengan kebutuhanmu dan kondisi finansialmu.
Nah, berikut ini ada beberapa perbedaan antara rumah subsidi dan rumah komersil yang bisa kamu jadikan sebagai bahan pertimbangan :
Rumah subsidi
Rumah subsidi merupakan salah bentuk program atau fasilitas yang diberikan pemerintah untuk mempermudah masyarakat mendapatkan rumah siap huni yang nyaman dengan harga terjangkau. Ini juga merupakan salah satu langkah pemerintah untuk membantu masyarakat Indonesia agar dapat memiliki hunian sendiri karena hunian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia.
Rumah subsidi ini memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan rumah komersil atau hunian jenis lainnya. Kamu bisa memperoleh rumah subsidi ini dengan skema KPR, baik yang konvensional ataupun KPR Syariah.
Perumahan bersubsidi merupakan solusi terbaik bagi masyarakat yang memiliki penghasilan rendah dan kesulitan untuk mendapatkan hunian pribadi. Untuk program rumah subsidi ini harganya lebih terjangkau karena telah mendapatkan bantuan pemerintah yakni dengan tidak adanya PPN layaknya perumahan komersil.
Rumah subsidi dengan sistem KPR sendiri sebagian bunganya juga telah dibantu pemerintah sehingga cicilan atau angsuran yang harus kamu setorkan bisa lebih ringan.
Keuntungan Membeli Rumah Subsidi :
- Harganya jauh lebih murah. Cocok untukmu yang memiliki penghasilan dibawah Rp 8.000.000 per bulannya.
- Uang muka yang harus kamu setorkan lebih terjangkau (dalam sistem KPR).
- Tenornya atau masa pinjamannya sangat panjang, yakni maksimal 20 tahun. Selain itu, bunganya menggunakan bunga tetap atau fixed rate yang jumlahnya selalu tetap. Sehingga jumlah angsurannya tidak akan naik selama masa pinjaman.
- Dikembangkan oleh developer perumahan terpercaya. Bagaimanapun juga, rumah subsidi adalah salah satu bentuk program pemerintah. Karena itulah, pemerintah pastinya hanya akan menggunakan developer-developer yang terpercaya. Jadi, kamu tidak perlu khawatir.
- Kondisi rumah sudah siap huni. Jadi kamu bisa langsung menempatinya.
Kekurangan Rumah Subsidi
Mending Rumah Subsidi atau Rumah Komersil – meskipun memiliki banyak keunggulan terutama dari segi biaya atau harga. Namun, nyatanya rumah subsidi ini masih memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kekurangan terbesar membeli rumah subsidi adalah dari segi kualitas dan juga luas bangunan.
Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR No. 995/KPTS/M/2021, batas tanah minimal untuk rumah tapak umum bersubsidi adalah 60 M2. Sementara itu, batas tanah maksimalnya adalah 200 M2.
Nah, untuk ukuran atau luas bangunannya sendiri minimal 21 meter persegi dan maksimal 36 meter persegi. Tentunya, rumah ini kurang cocok bagi seseorang yang lebih menyukai rumah yang besar atau yang memiliki jumlah anggota keluarga yang banyak (keluarga besar).
Kekurangan lainnya membeli rumah subsidi adalah karena desain rumah tersebut selalu tampak sama atau mirip. Selain itu, rumah subsidi biasanya memiliki fasilitas yang kurang lengkap. Tak seperti rumah-rumah komersil yang biasanya menawarkan fasilitas yang lebih beragam. Rumah subsidi biasanya juga dibangun di daerah-daerah yang tidak terlalu ramai sehingga aksesnya juga lebih sulit dan kondisi jalannya juga tidak terlalu bagus.
Syarat Membeli Rumah Subsidi
Mending Rumah Subsidi atau Rumah Komersil – Apakah kamu tertarik membeli rumah subsidi? Kalau iya kamu harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini :
- WNI dan berdomisili di Indonesia.
- Usia minimal 21 tahun atau telah menikah.
- Pembeli belum pernah memiliki rumah sebelumnya atau belum pernah menerima subsidi pemerintah untuk program kepemilikan rumah.
- Gaji pokok maksimalnya tidak lebih dari Rp4.000.000 untuk jenis rumah sejahtera tapak. Sementara itu untuk jenis rumah sederhana susun penghasilan pokoknya maksimal Rp7.000.000.
- Memiliki masa kerja atau memiliki usaha yang telah berjalan minimal 1 tahun.
- Memiliki NPWP atau SPT PPh orang pribadi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Rumah Komersil
Apa itu rumah komersil? Rumah komersil sendiri merupakan tipe rumah idaman yang dibangun oleh developer dengan spesifikasi yang lebih baik. Baik dari segi kualitas material, ukuran atau luasnya, desain bangunan, fasilitas yang ada di sekitar perumahan tersebut, lokasi, dan lain sebagainya. Biasanya rumah komersil ini termasuk sebagai salah satu tipe atau model cluster.
Kelebihan utama membeli rumah komersil ini adalah karena spesifikasinya yang lebih baik. Hal ini sendiri sebanding dengan harganya yang memang jauh lebih mahal dibandingkan harga rumah subsidi. Jika rumah subsidi di bandrol dengan harga sekitar 150 juta rupiah saja. Maka, kamu harus menyiapkan uang diatas 200 juta hingga milyaran rupiah untuk mendapatkan rumah komersil ini. Perbandingan harga ini bahkan bisa berkali-kali lipat dari harga rumah subsidi.
Meskipun begitu, kamu tidak akan kecewa dengan kualitas dan fasilitas yang akan kamu dapatkan ketika kamu membeli rumah komersil. Untuk ukurannya sendiri rumah komersil biasanya memiliki luas tanah diatas 72 m2 dan listriknya pun sudah sekitar 1300 watt atau lebih besar.
Nah, untuk rumah komersil ini suku bunga KPR-nya dan juga jumlah angsurannya akan mengikuti kebijakan dari tiap bank dan lebih tinggi dibandingkan dengan cicilan rumah subsidi.
Mending Rumah Subsidi atau Rumah Komersil
Lalu, pertanyaannya lebih mending rumah subsidi atau komersil sih? Nah, itu semua balik lagi ke kondisi finansialmu dan kebutuhan hunianmu.
- Contoh, kamu adalah seorang karyawan swasta dengan penghasilan sekitar Rp 5.000.000 per bulan. Kamu sudah menikah dan memiliki 1 orang istri dan 1 orang anak (keluarga kecil). Nah, dalam kondisi ini kamu mending beli rumah subsidi saja ya. Karena penghasilanmu masih belum terlalu besar dan kamu membutuhkan hunian sederhana dengan harga terjangkau.
- Contoh kedua, kamu adalah seorang pebisnis dengan penghasilan rata-rata diatas 100 juta rupiah per bulan. Karena kondisi finansialmu yang sudah terbilang mapan, maka kamu mending beli rumah komersil dibandingkan rumah subsidi. Kamu mampu membeli rumah komersil (baik KPR atau cash) karena penghasilannmu yang besar.
Selain itu, kamu juga tidak memenuhi syarat pembelian rumah subsidi karena penghasilanmu sudah diatas batas yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan beli rumah komersil, kamu juga bisa menikmati beragam fasilitas dan spesifikasi rumah yang lebih baik. Bagi seorang pebisnis, lokasi rumah dan juga bentuknya akan sangat mempengaruhi imagenya di depan pebisnis lain dan klien.
Jadi, persoalan mending beli rumah subsidi atau komersil diatas sudah terjawab ya. Sumber