Profil Pengusaha Jefri Van Novis

Pengusaha pakaian dalam mereguk hoki bisnis. Namanya kini dikenal sebagai pemilik usaha travel dan umroh. Itu semua berkat nama usaha yang diambil dari brand pakaian dalam. Dia dulu memang jualaan pakaian tidak perlu malu.
Nama sukses
Dari kegetiran biaya kuliah dan biaya hidup di Padang Pelak, jadilah ide berdagang muncul. Jadilah Jefri pedagang produk pakaian dalam wanita, brand Bonita meliputi bra, celana, korset dan sejenisnya dimana ia bekerja sama dengan kakak sepupunya di Jakarta.
Suka duka berbisnis
Tanggapan negatif tak dihiraukannya, terus maju dengan bisnis yang terdengar nyeleneh ini. “Kalau kita menawarkan sepuluh toko saja, mudah-mudahan ada yang membeli satu toko saja produk kami,” begitu jelasnya.
Sambutan teman- temannya pun beragam, ada yang salut terhadap semangatnya itu dan ada pula yang melecehkan.
“Saya sempat dijuluki tauke bra. Biar saja, saya malah menikmatinya,” katanya santai. Malah julukan itu membuat Jefri dan dagangannya lebih terkenal. “Banyak juga rekan-rekan wanita yang memesan dagangan saya,” katanya.
Sebelum pulang ke Bukittinggi Jefri biasanya mendatangi satu demi satu toko yang biasa dipasoknya, “Cari order,” imbuhnya. Minggu sore ia telah ada di Padang kembali untuk menyerahkan pesanan ke pelanggan-pelanggannya. “Begitulah saya setiap minggu,” katanya.
Ia membantu sang kakak berjualan pakaian dalam. Disisi lain ia belajar banyak dari sang kakak mengenai seluk beluk pasar grosir terbesar di Sumatra Utara itu.
Bonita Tour
Di akhir 2006, Jefri mantap untuk mengelola bisnis sendiri, tak mau bergantung kepada sang kakak. Bisnis pakaian dalam ditinggalkannya meski prospeknya masih bagus. Semua pelanggan dan pengecer diserahkan kakaknya untuk menggantikan.
Perusahaannya fokus menangani pemesanan tiket pesawat udara untuk tujuan kedalam dan keluar negeri. Dengan modal yang tidak terlalu banyak, Jefri cukup merintis usaha barunya dengan menjadi sub- agen penjualan tiket pesawat.
Pada 2007, ia mengajak sang kakak untuk mendirikan PT agar bisa menjadi agen resmi untuk selanjutnya. Disini ia merangkak dari bawah lagi. Modalnya mepet dan harus mendekati maskapai satu demi satu untuk menjadi agen. Berawal dari Mandala Airlines lalu Batavia Air selanjutnya.
Orang Minang memang terkenal perantau yang kerap bepergian ke seantero nusantara, bahkan mancanegara untuk berniaga dan menggerakkan roda bisnis mereka. Nah, dari sanalah bisnis macam ini bisa berjaya.
Itu karena ia mampu memberikan layanan yang sangat memuaskan kepada tiga rombongan dari Malaysia yang berkunjung ke Bukittinggi. “Tapi jika kita geluti secara serius, lama-lama pelanggan kita makin banyak dan hasilnya pun makin banyak,” ujarnya.
Berbeda dengan biro perjalanan di Bukittinggi dan sekitarnya yang sekedar menyediakan tiket, Bonita Tour and Travel memberi sejumlah nilai tambah; menyediakan travel untuk antar jemput dari Bukittingi ke Bandara Minangkabau Padang yang berjarak lebih kurang 100km.
“Kami juga menyediakan hotline service untuk pemesanan maupun keluhan.” lanjut Jefri
Melebarkan sayap bisnis
Kesungguhan seorang Jefri terlihat di berbagai cara untuk mempromosikan Bonita. Segala ilmu yang telah dia dapatkan dari kampus ditambah pengalaman berjualan pakaian dalam di pasar, pastilah ia mampu menarik, membujuk,dan membangun loyalitas pelanggan.
Selain itu, pembayaran tiket juga tak harus tunai. “Bonita bisa memberi waktu tenggang beberapa hari.” Ia tak ragu menyebar 2 ribu brosur ke penjuru pasar Aung Kuning. Dia juga menempelkan stiker di angkot, menggencarkan promosi mulut ke mulut.
Untuk pelanggan yang mengumpulkan 88 point pesawat ia memberikan 1 tiket gratis untuk rute yang sama. Sukses di daerah, Jefri ingin membangun bisnisnya hingga ke Jakarta. Akhir maret 2008 ia berhasil membuka cabang di pasar blok A, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Bisa dipastikan kebutuhan tiket ke berbagai penjuru dunia terbuka luas. Di Tanah Abang, Jefri telah bersiap untuk memualai semuanya dari nol. Tempat itu telah terlebih dahulu dikuasai beberapa travel agen.
Banyak pelanggan loyalnya yang bertindak sebagai evangelist, merekomendasikan kepada calon pelanggan baru. Hasilnya ialah, “Pelanggan baru yang membeli disini pun cukup banyak,” katanya. Jefri pun ingin tetap membesarkan bisnisnya ke bidang terkait.
Layanan ini sudah dirintisnya dari kantor barunya di Pasar Tanah Abang Blok A. “Respon pasrnya sangat bagus,” katanya. Bahkan berdasarkan kebutuhan pelanggannya, ia juga berniat masuk ke usaha penukaran uang (money changer). “Doakan agar semua usaha ini bisa berhasil,” katanya.