Geomembrane Tambak Udang
Geomembran merupakan salah satu material geosintetik berbentuk lembaran impermeable yang terbuat dari bahan sintetik semacam plastik. Karakteristiknya kedap terhadap cairan serta dapat dibentuk, disambung, dan digabungkan dengan mudah menggunakan mesin hot wedge maupun extruder.
Geomembrane merupakan lembaran polimer sintetik yang cocok digunakan sebagai alas tambak udang. Geomembrane banyak digunakan untuk tambak karena memiliki daya tahan tinggi, sehingga penggunaannya dapat berlangsung cukup lama, lebih awet daripada terpal dan jenis plastik lainnya. Untuk mengetahui keunggulan geomembrane bagi tambak udang.
Geomembrane dan Keunggulannya bagi Tambak Udang
- Menahan air untuk bercampur dengan tanah, sehingga air jadi tidak mudah keruh.
- Mengurangi potensi kebocoran air tambak karena materialnya yang anti radiasi sinar matahari, tidak mudah tergores, dan tertusuk.
- Menahan kontaminasi lumpur serta kotoran dari luar karena sifatnya yang kedap akan melindungi air tambak tercampur lumpur.
- Memudahkan Petambak untuk mengontrol udang karena geomembrane membuat air tambak jadi lebih jernih.
- Menghemat biaya budidaya karena bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang serta sangat praktis untuk dipasang.
Perbedaan Geomembran LDPE dengan HDPE
Berdasarkan kegunaannya bagi tambak udang, geomembrane dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu HDPE (High-Density Polyethylene) dan LDPE (Low-Density Polyethylene). Berikut adalah perbedaan lengkap tambak udang geomembrane HDPE dan LDPE:
HDPE (High-Density Polyethylene)
HDPE atau polietilena termoplastik merupakan geomembrane kedap air yang terbuat dari minyak bumi. Geomembrane yang membutuhkan 1,75 kg minyak bumi per 1 kg pembuatannya ini dapat didaur ulang jika sudah tidak terpakai. HDPE dibuat dengan material yang tahan terhadap sinar Ultraviolet (UV), senyawa alkali, tingkat keasaman tinggi, dan mikroorganisme. Selain itu, HDPE juga bisa bertahan pada temperatur tinggi (120 °C).
Geomembran HDPE memiliki jenis ketebalan yang beragam (0,3 mm-2 mm). Pemilihan ketebalan biasanya didasari pada kondisi lahan, tinggi cairan yang ditampung, dan tingkat risiko cairan yang ditampung. Namun, ketebalan geomembrane HDPE yang biasanya digunakan untuk budidaya udang adalah 0,3 mm, 0,5 mm, dan 0,75 mm.
LDPE (Low-Density Polyethylene)
Sama seperti geomembrane HDPE, geomembrane LDPE juga terbuat dari minyak bumi dan dapat didaur ulang. Namun, LDPE memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis HDPE sehingga relatif lebih mudah dibentangkan dan diaplikasikan di berbagai kontur permukaan. Hal ini karena salah satu komposisi pembuatan LDPE merupakan material yang terbuat dari monomer etilen dengan menggunakan proses tekanan tinggi melalui polimerisasi radikal bebas.
Geomembrane LDPE juga dapat menahan panas hingga 90 °C. Namun, geomembrane ini memiliki daya ikat antar molekul yang kurang kuat, sehingga membuatnya gampang robek dan tidak tahan terhadap tusukan.
Cara Memilih Geomembrane
Memilih geomembrane yang tepat untuk tambak udang merupakan hal yang sangat penting agar Bapak/Ibu bisa mendapatkan manfaatnya secara optimal. Untuk memilih geomembrane yang tepat, perhatikan hal berikut:
1. Menyesuaikan Harga dengan Kebutuhan Budidaya
Bapak/Ibu bisa memilih geomembrane sesuai dengan harganya dan kebutuhan budidaya yang Bapak/Ibu miliki. Biasanya, geomembrane yang masa pakainya lebih dari 30 tahun, mempunyai harga yang lebih mahal dari geomembrane yang masa pakainya hanya 10-15 tahun. Hal tersebut dikarenakan geomembrane yang bisa dipakai lebih dari 30 tahun mempunyai biaya material, biaya pemasangan, dan biaya jaminan kualitas konstruksi yang lebih mahal.
2. Mengenal Ketahanannya akan Bahan Kimia
Geomembran yang tepat harus mampu menahan kebocoran kecil, kebocoran besar, dan tahan terhadap kontaminasi bahan kimia. Jika ingin geomembrane yang mampu mengatasi masalah kebocoran dan ketahanan tersebut, Bapak/Ibu bisa memilih geomembrane HDPE yang teksturnya lebih tebal. Selain itu, geomembrane HDPE juga tidak terpengaruh oleh larutan air garam, asam, dan alkali, sehingga akan lebih awet untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama.
3. Mempertimbangkan Banyaknya Prefabrikasi atau Jahitan Geomembran
Dalam hal ini, Bapak/Ibu mungkin akan memilih geomembran dengan jahitan yang lebih sedikit karena memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:
- Mempercepat dan mempermudah proses pemasangannya.
- Meminimalkan biaya konstruksi atau Construction Quality Assurance (CQA).
- Memungkinkan geomembrane untuk memiliki 1 jahitan per 350 kaki, bukan per 20 kaki.
4. Mempertimbangkan Cara Perawatannya
Beberapa jenis geomembran memerlukan perawatan khusus yang diakibatkan oleh kebocoran instalasinya. Oleh karena itu, Bapak/Ibu lebih disarankan untuk menggunakan geomembrane dengan tingkat ekspansi-kontraksi termal yang rendah. Hal tersebut dikarenakan jenis geomembrane tersebut menyediakan desain, pemasangan, dan perawatan jangka panjang yang lebih sederhana.
Cara & Contoh Menghitung Kebutuhan Geomembrane Tambak Udang
Jumlah geomembrane yang tepat harus Bapak/Ibu ketahui agar tidak salah ukuran ketika membeli. Untuk mengetahui cara dan contoh menghitung kebutuhan geomembrane tambak udang, perhatikan ulasan berikut:
- Mengetahui luas dari geomembrane per gulungnya dengan mengalikan panjang dan lebar dari geomembrane tersebut. Sebagai contoh, 1 gulung geomembrane memiliki panjang 50 m dengan lebar 5,5 m per gulungnya. Jika dikalikan, luas geomembrane tersebut adalah 275 m2 per gulungnya.
- Lalu, hitung luas tambak yang Bapak/Ibu miliki. Jika Bapak/Ibu memiliki tambak dengan luas 1 Ha atau 10.000 m2, maka luas kolam harus ditambah 30% (kompensasi ukuran dinding tambak), dan hasilnya adalah 13.000 meter persegi.
- Setelah itu, hitung kebutuhan geomembrane dengan rumus berikut:
(Luas tambak + 30%) : Luas geomembrane
13.000 m2 : 275 m2 = 47,27 gulung geomembrane
Jika dilihat dari perhitungan di atas, Bapak/Ibu membutuhkan 42,27 gulung geomembrane untuk setiap 1 Ha atau 10.000 m2 tambak udang yang dipakai.Sumber