#Pugur – #Pasar #properti #Indonesia kini kedatangan pemain baru yang signifikan: #Generasi Z. Kelompok usia yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an ini mulai aktif mencari hunian, dan #tren nya cukup mengejutkan. Mereka tidak lagi sekadar melihat-lihat, melainkan sudah mulai “#menyerbu” segmen #hunian dengan harga Rp1 miliar hingga Rp2 miliar. Ini menandakan pergeseran #demografi #pembeli dan preferensi yang patut dicermati pengembang.
Baca Juga : Dinamika Properti Dunia 2025: Siapa Untung, Siapa Buntung?
Prioritas Gen Z: Kenyamanan, Aksesibilitas, dan Multifungsi
Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Z memiliki daftar prioritas unik dalam mencari rumah. Mereka tidak hanya mencari tempat tinggal, tetapi juga sebuah ruang yang mendukung gaya hidup modern dan dinamis. Tiga kriteria utama yang menjadi daya tarik bagi Gen Z adalah:
- Kenyamanan Optimal: Bagi Gen Z, rumah adalah tempat berlindung dari hiruk pikuk dunia luar. Mereka mencari hunian yang menawarkan kenyamanan maksimal, baik dari segi desain interior, tata letak ruang, maupun lingkungan sekitar. Desain minimalis, pencahayaan alami yang baik, dan sirkulasi udara optimal sering menjadi pertimbangan.
- Aksesibilitas Tinggi: Konektivitas adalah kunci bagi Gen Z. Mereka sangat mengutamakan hunian yang mudah diakses dari pusat kota, transportasi publik, fasilitas umum, tempat kerja, dan pusat hiburan. Lokasi yang strategis dengan akses mudah ke jalan tol atau stasiun KRL/MRT menjadi nilai tambah. Waktu tempuh yang efisien adalah prioritas utama.
- Ruang Multifungsi: Generasi ini dikenal adaptif dan menghargai fleksibilitas. Mereka mencari rumah dengan ruang yang bisa bertransformasi sesuai kebutuhan—misalnya, kamar tidur yang juga berfungsi sebagai ruang kerja, area komunal yang bisa menjadi tempat hangout sekaligus area produktif, atau smart home system yang memudahkan berbagai aktivitas. Konsep ruang terbuka dan tanpa sekat sering kali menarik minat mereka.

Strategi Pengembang Menggaet Gen Z
Melihat tren ini, pengembang properti perlu beradaptasi. Beberapa strategi yang bisa mereka terapkan untuk menarik hati Gen Z meliputi:
- Desain Modern dan Fungsional: Tawarkan desain rumah yang stylish, efisien, dan cocok untuk gaya hidup Gen Z. Integrasi teknologi smart home menjadi nilai jual yang kuat.
- Lokasi yang Terhubung: Kembangkan proyek di lokasi yang strategis dan memiliki aksesibilitas prima ke transportasi publik serta fasilitas penting.
- Konsep Lingkungan Hidup: Gen Z sangat peduli terhadap isu lingkungan. Properti dengan konsep green living, hemat energi, atau memiliki ruang hijau yang luas akan lebih menarik.
- Fasilitas Komunal Lengkap: Sediakan fasilitas seperti co-working space, gym, area olahraga, atau communal garden. Fasilitas ini mendukung gaya hidup sehat dan interaksi sosial Gen Z.
- Pendekatan Pemasaran Digital: Gunakan platform media sosial, influencer marketing, dan virtual tour untuk menjangkau target pasar ini. Mereka sangat akrab dengan dunia digital.
- Skema Pembiayaan Fleksibel: Tawarkan skema pembayaran yang inovatif dan terjangkau, seperti cicilan bertahap atau kerja sama dengan bank yang memberikan KPR khusus untuk pembeli muda.
Baca Juga : Harga Bahan Properti Meroket di Papua: Tantangan Baru bagi Pembangunan dan Investasi
Prospek Pasar Properti di Tangan Gen Z
Munculnya Gen Z sebagai kekuatan baru di pasar properti membawa optimisme. Dengan jumlah populasi yang besar dan daya beli yang terus meningkat seiring bertambahnya usia, mereka akan menjadi motor penggerak industri properti di masa depan. Pengembang yang mampu memahami dan memenuhi preferensi mereka akan memenangkan persaingan. Ini bukan hanya tentang menjual rumah, tetapi juga tentang menyediakan ekosistem hunian yang relevan dengan aspirasi Generasi Z.
Baca Juga : Investasi Properti Kos: Mengapa Potensinya Tak Pernah Mati?