Limbah pertanian terutama jerami padi tersedia cukup banyak sepanjang tahun sehabis panen, belakangan ini jerami mulai dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya sebagai media tumbuh jamur, sebagai bahan pupuk bokhasi, namun sebagian kecil saja yang dimanfaatkan sebagai makanan ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing/domba) terutama dimusim kemarau. Hal ini dapat dimengerti karena jerami padi miskin akan kandungan zat-zat makanan, serat kasarnya tinggi dan daya cernanya rendah.
Dengan amoniasi jerami padi sebagai makanan ternak ruminansia dapat memberikan keuntungan yaitu mutu jerami meningkat terutama kandungan protein dan daya cernanya
CARA MEMBUAT AMONIA JERAMI PADI
Bahan :
Jerami padi 100 kg
Urea 12 kg
Air 200 kg
Plastik ½ rol 1,5 kg
Alat yang Digunakan :
Ember 1 buah
Gembor 10 liter 1 buah
Timbangan Gantung 1 buah
Tali raffia 1 buah
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN AMONIA JERAMI
1. Pilih tempat yang datar seluas 2,5 X 3 meter.
2. Tebar plastic dengan ukuran 3/2 dan panjang 3 meter di atas tempat yang datar.
3. Timbang jerami sebanyak 50 kg dan tebarkan di atas plastic secara merata.
4. Ambil air sebanyak 40 liter dalam 4 gembor dan siramkan secara merata di atas jerami padi.
5. Timbang Urea sebanyak 3 kg dan larutkan kedalam 10 liter air.
6. Semprotkan secara merata larutan urea di atas jerami
7. Ulangi langkah ke 3-6 sampai jumlah jerami mencapai 200 kg.
8. Tutup tumpukan jerami rapat-rapat dengan plastic, dengan tikar-tikar bekas atau jerami yang tidak terpakai.
PEMBERIAN JERAMI AWETAN PADA TERNAK RUMINANSIA
Waktu membuka tumpukan
1. Tumpukan jerami padi boleh dibuka setelah 3-4 minggu (tidak boleh membuka sebelum waktunya)
2. Pengambilan secara sebagian-sebagian, membuka tumpukan dimulai dari salah satu sisi dengan mengangkat lapisan plastic ke samping dan setelah pengambilan jerami tutup kembali lapisan plastic dengan baik.
Waktu dan Jumlah Pemberian Kepada Ternak
1. Jerami awetan sebaiknya diangin-anginkan dulu kurang lebih 3 jam atau dijemur sebentar dibawah sinar matahari.
2. Jerami awetan sebaiknya diberikan ternak sudah tidak berbau ammonia
3. Jumlah yang diberikan kepada ternak 6-7 kg jerami padi awetan pada ternak sapi (atau 50% kebutuhan bahan kering)
Kebutuhan Jerami Awetan Untuk berbagai Ukuran Pemilikan Ternak
Jumlah Ternak (ekor) | Jerami Awetan (kg) | Urea (kg) | Air (kg) | Luas Tempat (m²) | Tenaga Kerja (orang X Jam) |
1 | 200 | 12 | 200 | 2 X 3 | 4 X 1 |
2 | 400 | 24 | 400 | 3 X 4 | 4 X 2 |
4 | 750 | 45 | 750 | 4 X 5 | 4 X 4 |
8 | 1.500 | 90 | 1.500 | 5 X 7 | 8 X 4 |
10 | 1.850 | 111 | 1.850 | 6 X 8 | 10 X 4 |
Keterangan :
1. Perkiraan jumlah yang dimakan 6 kg/ekor/hari.
2. Urea yang diberikan adalah 6% dari jumlah jerami yang diawetkan
3. Air yang disiramkan berbanding 1 : 1 dengan yang diawetkan
4. Untuk jerami yang lebih dari 700-800 kg, tenaga kerja yang dibutuhkan lebih dari 4 orang dalam ½ hari kerja
Komposisi kimia dari jerami padi biasa dan Jerami Padi yang Diawetkan
Komposisi Kimia | Jerami Padi Biasa | Jerami Padi Amonisasi |
Bahan Kering | 88,90 | 88,70 |
Protein Kasar | 4,94 | 7,66 |
Abu | 13,26 | 12,34 |
Serat Kasar | 36,38 | 38,97 |
Lemak | 3,17 | 2,42 |
N.F.E (Nitrogen Free Extact) | 31,13 | 27,33 |
Sumber : Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kab. Pasuruan