Ikan Betutu, Si Pemalas yang Bergizi
Ikan betutu adalah sejenis ikan air tawar yang masih berkerabat dengan ikan gabus. Spesies ini sering disebut sebagai ikan malas atau marble sleeper, sebab mampu berdiam diri selama berjam-jam di dalam air seperti batu.
Betutu tergabung dalam keluarga Eleotridae dan genus Oxyeleotris. Satwa ini memiliki nama ilmiah Oxyeleotris marmorata, meski julukannya di berbagai daerah terbilang cukup banyak.
Di tanah air, ikan berordo Gobiiformes ini dikenal sebagai bodobodo, boboso, boso, belosoh, bakut dan bakutut. Ia bahkan disebut sebagai ikan hantu akibat fisiknya yang menyeramkan.
Kandungan dan Manfaat Ikan Betutu
Ikan betutu terkenal akan kelezatan serta mengandung banyak gizi. Meskipun ikan ini tidak temasuk komoditas utama, tapi angka permintaannya cukup tinggi di sejumlah negara.
Di Jepang, Malaysia, Singapura dan China misalnya, betutu kerap restoran mewah sajikan dengan harga yang tinggi. Kisarannya bahkan mencapai Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per kg.
Selain pertumbuhan yang lambat, salah satu penunjang tingginya harga ikan tersebut adalah kandungannya. Betutu mengandung vitamin B1, B2, B6, hingga vitamin F dan vitamin E.
Kandungan gizi yang ada di dalam dagingnya bahkan empat kali lebih besar daripada ikan gabus. Di dalamnya juga tersimpan albumin yang baik untuk mengobati luka setelah operasi.
Sebagian orang mempercayai, mengonsumsi daging ikan ini efektif menjaga kesehatan kulit dan vitalitas. Kandungannya juga ampuh menjaga imun tubuh dan kecerdasan otak.
Taksonomi Oxyeleotris Marmorata
Habitat dan Distribusi Ikan Betutu
Ikan betutu hidup di sekitar sungai yang memiliki banyak celah persembunyian. Mereka juga menyukai perairan rawa, waduk, saluran air, hingga parit-parit bersih di sekitar aliran sungai.
Pertumbuhan betutu mempengaruhi tempat tinggalnya. Anak-anak umumnya tinggal di perairan dangkal, sedangkan ikan-ikan dewasa lebih menggemari wilayah berarus tenang.
Meski tergolong hewan karnivora, betutu paling senang tinggal di perairan yang ada tanaman airnya. Selain tempat bersembunyi, di daerah ini biasanya terdapat buruan mereka.
Di alam liar, spesies O. marmorata mengonsumsi udang, ikan-ikan kecil, yuyu, atau siput air. Mereka hampir tidak pernah terlihat bergerak pada siang hari, namun aktif pada malam hari.
Kawasan Asia Tenggara merupakan habitat asli ikan ini. Spesiesnya menyebar dari Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Filipina dan Indonesia, serta diperkenalkan ke Taiwan dan China.Sumber