Tips Rahasia Sukses Budidaya Ikan Betutu Cepat Panen dan Untung Maksimal!
Ikan betutu memiliki pertumbuhan yang sangat lambat, untuk mencapai ukuran konsumsi, Ikan Betutu membutuhkan waktu sekitar 15 – 18 bulan, untuk mencapai berat 400 – 500 gram per ekor, waktu yang diperlukan adalah sekitar 1,6 tahun untuk bisa dipanen
Ikan betutu bernama latin Oxyeleotris Marmorata atau yang kerap disebut sebagai ikan malas, ialah golongan ikan air tawar asal Indonesia yang biasa dipasarkan dengan harga tinggi. Melihat banyaknya permintaan pasar atas jenis ikan ini, peluang budidaya ikan betutu cukup menjanjikan untuk ditekuni.
Prospek Pembesaran Ikan Betutu
Ikan betutu Selain dijual dengan harga yang tinggi, jenis ikan gabus ini memiliki citarasa gurih yang khas, tidak kenyal, memiliki daging yang empuk, serta tidak berduri. Berbeda dengan ikan gabus pada umumnya, warna daging ikan betutu tampak sangat putih. Bahkan ketika bagian perut ikan dibelah, tidak ditemukan kotoran di dalam perut selain usus, jeroan, empedu, dan hati.
Jika ditilik dari segi medis, ikan betutu memiliki banyak khasiat yang diyakini bisa meningkatkan vitalitas, mempercepat penyembuhan luka seusai operasi, memperhalus kulit bagi wanita, serta memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi penderita penyakit autis. Harga pasaran ikan betutu bisa mencapai 3-5 kali lipat dari harga ikan gabus biasa per kilonya.
Dengan khasiat dan permintaan yang begitu banyak dimasyarakat, jenis ikan ini mulai banyak diproduksi sebagai menu utama dari sebuah restoran. Tak berlebihan jika kemudian prospek pembesaran ikan betutu disebut sangat luas.
1. Persiapan Kolam Tanah
Ukuran ideal untuk media pembesaran ikan betutu adalah 500 meter persegi. Ukuran tersebut dapat menampung hingga 10.000 bibit ikan dengan perbandingan 10-20 ikan untuk setiap 1 meter perseginya.
Jumlah ikan di dalam kolam bisa lebih dipadatkan lagi, namun pembudidaya perlu melengkapi kolamnya dengan aerator guna meningkatkan suplai oksigen di dalam air. Sehingga ikan tetap bisa bertahan di dasar kolam tanpa perlu mengapung ke permukaan air.
Perlu dicatat, ikan betutu yang mengapung di permukaan air menunjukkan bahwa ikan tersebut tidak sehat, entah itu karena kurangnya kadar oksigen di dasar kolam atau memang terserang penyakit.
Adapun bahan yang diperlukan untuk pembuatan kolam ikan betutu adalah kawat, cangkul, arit/golok, dan bambu sebagai patok untuk pinggiran kolam.
Langkah-langkah pembuatan kolam ikan:
- Gali tanah dengan kedalaman 150 sampai 170 cm. Selanjutnya, bajak tanah tersebut sebelum diisi dengan air. Tujuan utama dilakukannya pembajakan tanah ialah membersihkan bagian dasar kolam dari benda-benda yang memiliki kemungkinan akan membahayakan ikan nantinya.
- Tancapkan patok bambu berukuran 150-170 cm di sekitar kolam. Ikat bambu yang sudah tersusun rapi menggunakan kawat sebagai penyangga dinding kolam ikan.
- Berikan pupuk kandang dari kotoran kambing atau sapi pada dasar kolam setidaknya 10-20 kg untuk setiap meter perseginya. Sebisa mungkin hindari penggunaan pupuk dari kotoran ayam. Mengingat sekam pada pupuk tersebut bisa menimbulkan kematian pada ikan betutu.
- Setelah itu, isi kolam dengan air setinggi 100-120 cm.
- Sebar bibit ikan betutu yang sudah disiapkan ke dalam kolam.
Anakan ikan betutu yang cocok dijadikan sebagai bibit umumnya memiliki ukuran 5-10 cm dengan berat 1-2 ons. Ciri lain dari bibit ikan betutu yang sehat dan berkualitas ialah tidak memiliki luka fisik pada tubuhnya, bergerak aktif, pergerakan yang gesit, serta kulitnya terasa licin saat dipegang.
Sebagai tambahan informasi, tingkat kematian ikan betutu pada usaha budidaya cenderung sangat kecil, yakni sekitar 0-10% saja. Asalkan kolam budidaya memiliki kondisi air yang bersih, tidak memiliki limbah beracun seperti halnya pestisida atau botol bekas, serta bibit yang dipilih berada dalam kondisi fit.
2. Pemeliharaan
Jenis pakan yang digemari ikan gabus malas adalah ikan-ikan kecil, kecebong, udang, dan cacing yang masih hidup. Ikan betutu cenderung kurang responsif pada pakan mati, meskipun masih dalam kondisi segar.
Alhasil, sisa makanan yang tidak termakan cukup banyak dan akhirnya mengendap di dasar kolam. Hal seperti ini akan menyebabkan timbulnya pencemaran air kolam, terutama pada jenis kolam terpal, semen, atau fiber. Tidak ada waktu atau takaran khusus dalam pemberian pakan ikan.
Agar dapat menyediakan pasokan pakan yang cukup bagi ikan betutu, pembudidaya dapat menambahkan jenis ikan lain untuk dipelihara dalam 1 kolam. Misalnya saja indukan nila dan mujair.
Saat indukan nila atau mujair tersebut menetaskan telurnya, diharapkan anakannya dapat menjadi pakan bagi ikan betutu. Sedangkan untuk anakan ikan nila dan mujair yang masih hidup bisa dipanen setiap 2 kali dalam 1 tahunnya.
Kondisi air pada kolam ikan sebaiknya tidak berlumpur dan selalu bersih. Kolam tanah bisa dikuras secara rutin sekurang-kurangnya 10-15 hari sekali. Sementara untuk jenis kolam semen atau terpal, bisa dikuras setidaknya 2 minggu atau 1 bulan sekali.
Upaya pengurasan kolam bertujuan untuk menghilangkan kerak lumut pada dinding kolam. Dimana kerak lumut tersebut dapat memicu tumbuhnya jamur mematikan bagi ikan betutu.
Saat menguras kolam budidaya ikan betutu, peternak perlu membuang setidaknya 30-50% air kolam. Kemudian, sikat bagian dindingnya secara perlahan tanpa membuat pergerakan ekstrim yang dapat mengoyak atau mencederai ikan. Lakukan hal yang sama pada bagian dasar kolam.
Setelah itu, buang endapan kotoran pada dasar kolam dengan cara disedot menggunakan alat hisap selang secara manual. Selama proses penyedotan berlangsung, usahakan agar aliran air bersih baru bisa masuk ke dalam kolam.
Sebaiknya, selang yang digunakan untuk menyedot pembuangan kotoran tidak dibiarkan statis pada suatu titik tertentu, melainkan digerakkan secara perlahan menyusuri setiap petak permukaan lantai dasar kolam yang memiliki endapan kotoran. Segera hentikan aktivitas penyedotan saat air di dalam kolam terlihat bersih. Kemudian, penuhi kolam dengan air baru hingga batas yang dibutuhkan.
3. Penyakit
Jenis penyakit yang paling sering dihadapi ikan betutu adalah jamur dan bakteri yang timbul akibat kondisi air kolam kotor.
Cara pengobatan air betutu sendiri bisa dilakukan dengan merendam ikan yang terdampak penyakit dengan larutan garam ikan dalam takaran 20gr per 1 liter air selama kurang lebih 10 menit. Ulangi prosedur tersebut setiap 3 kali sehari hingga ikan betutu benar-benar sembuh.
Berikut ini merupakan beberapa cara untuk mencegah timbulnya penyakit pada ikan gabus malas.
- Memberikan pakan dalam jumlah yang cukup.
- Melakukan sanitasi kolam secara teratur setidaknya 3 bulan sekali.
- Mengganti air kolam sesering mungkin. Jika memungkinkan, pembudidaya bisa menggantinya setiap hari dengan cara dialiri.
- Menjaga kebersihan air dalam kolam sehingga tidak ada sampah atau kotoran yang bisa mengundang bibit penyakit.
- Memisahkan dan memusnahkan ikan berpenyakit yang sudah tidak bisa ditolong.
4. Panen
Ikan betutu yang dibudidayakan biasanya mulai bisa dipanen setelah 8-12 bulan atau saat beratnya telah mencapai 4 ons. Pemanenan ikan betutu bisa dilakukan di siang hari dengan mempersiapkan tempat penampungan bak plastik.
Setelah semua peralatan yang dibutuhkan siap, kuras air kolam secara perlahan agar memudahkan pembudidaya dalam menangkap ikan. Sortir ikan sesuai ukuran dan kondisinya. Dan ikan betutu pun siap untuk dipasarkan.
Selain penggunaan bibit unggulan dan media yang layak, kesuksesan dalam budidaya ikan betutu bergantung pada keuletan dan kesabaran pelaku budidayanya. Walau cukup mudah, proses pembesaran ikan betutu cukup banyak menyita waktu, tenaga, serta biaya dari pelakunya.Sumber