
yang telah memasuki masa tua sehingga sudah tidak produktif, perlu segera
mendapatkan solusi. Solusi pertama dan merupakan solusi populer karena banyak
dilakukan oleh perusahaan kelapa sawit adalah dengan replanting atau menanam
kembali perkebunan tersebut dengan pohon sawit baru. Solusi kedua
adalah beralih menanam tanaman lainnya yang dianggap lebih menguntungkan. Kebun
energi untuk produksi wood pellet adalah solusi jitu untuk itu. Mengapa perusahaan
atau petani sawit mengambil solusi kedua ini? Hal ini terutama karena usaha
pertanian sawit tidak memberi keuntungan yang diharapkan. Banyak perkebunan
sawit tidak memberikan keuntungan yang diharapkan karena tingginya biaya
perawatan termasuk pemupukan dan penanggulangan hama serta harga jual tandan
buah segar dan/atau CPO yang murah. Apalagi kelapa sawit juga membutuhkan waktu
5 panen sebelum bisa dipanen buahnya.

Mengapa
kebun energi untuk produksi wood pellet bisa dikatakan sebagai solusi jitu? Hal
ini karena ada beberapa alasan : pertama, perawatan kebun energi tersebut
sangat mudah dan murah biayanya. Kedua, dengan menanam kebun energi tersebut
juga akan mengembalikan kesuburan tanahnya. Ketiga, kebutuhan wood pellet untuk
sektor energi juga terus meningkat. Keempat, daun-daun dari kebun tersebut juga
bisa dimanfaatkan untuk peternakan domba atau kambing. Domba ini juga akan
menjadi harta terbaik bagi kita. Kelima, sebagai tanaman pendamping perkebunan
sawit. Luasnya perkebunan sawit yang mencapai puluhan bahkan ratusan ribu
hektar yang ditanam secara monokultur atau hanya satu jenis tanaman rentan
dengan berbagai penyakit, sehingga dengan menambahkan tanaman pendamping berupa
kelompok leguminoceae pada kebun energi tersebut akan mengurangi atau menghindari
masalah tersebut selain juga mengoptimalkan hasil perkebunan itu sendiri. Setelah pohon-pohon sawit tua tersebut ditebang, maka
batang-batang tersebut juga bisa digunakan sebagai bahan baku produksi pellet atau OPT pellet. Baru selanjutnya bisa dilanjutkan untuk menanam kembali pohon
sawit baru, atau pun beralih 100% dengan kebun energi maupun kombinasi dengan
sebagian tetap sebagai perkebunan sawit dan sebagiannya untuk kebun
energi.


Lalu
bagaimana supaya usaha kebun energi tersebut juga menjadi usaha yang
menguntungkan dan berkelanjutan? Mirip dengan perkebunan sawit sehingga produk
CPO -nya bisa dijual didalam negeri maupun export, yaitu membutuhkan pabrik
pengolah tandan buah dari perkebunan sawit tersebut, maka demikian juga dengan
kebun energi yang membutuhkan pabrik atau unit pengolahan untuk menjadi wood
pellet sebelum dipasarkan di dalam negeri atau export. Proses produksi wood
pellet juga lebih sederhana dibandingkan produksi CPO dan harga pabriknya juga
jauh lebih murah. Pengusaha-pengusaha menengah lebih terjangkau untuk melakukan
produksi wood pellet dari kebun energi ini, misalnya mulai dari kebun energi
500 hektar, 1000 hektar dan seterusnya. Skema perancangan produksi wood pellet
dari kebun energi juga bisa dibaca disini. Bagi pembaca yang ingin mendapatkan
estimasi produksi wood pellet tersebut, silahkan mengirim email ke eko.sbs@gmail.com