
Wood pellet telah menjadi pembicaraan hangat dan peluang bisnis menggiurkan saat ini. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan besar yang berencana untuk produksi wood pellet di Indonesia khususnya dengan bahan baku dari kebun energi. Tentu masih banyak yang ingat juga beberapa waktu lalu Indonesia banyak disorot dunia untuk fungsinya sebagai paru-paru dunia dengan hutan tropisnya sebagai penyerap CO2 dan kompensasi carbon trading. Selanjutnya akankah di era saat ini Indonesia akan menjadi pemasok bahan bakar biomasa utama dunia yang merupakan bahan bakar karbon netral? Tidak mengherankan Indonesia sebagai negara tujuan untuk investasi produksi biomasa, hal ini karena faktor iklim tropisnya, tanah luas tersedia dan tanah yang subur. Hampir semua daerah di Indonesia bisa ditanami untuk berbagai jenis tanaman dan kondisi ini berbeda dengan negara subtropis maupun daerah kering seperti bergurun pasir. Tentu saja yang penting bahwa aktivitas bisnis produksi biomasa dan turunannya tersebut memberi keuntungan yang adil dengan warga negara maupun pemerintah Indonesia. Jangan sampai penduduk hanya menjadi obyek bahkan penonton di negerinya sendiri, ibarat ayam mati di lumbung padi. Jika hal itu terjadi, maka sungguh keterlaluan. Kaum muslimin bisa menangkap dan memanfaatkan peluang tersebut dengan cara bersyirkah, lebih detail bisa dibaca disini.


