Kriteria Suara Walet Yang Berkualitas
suara pemanggil sarang burung walet yang ideal adalah 40 desibel dan maksimal 50 desibel. Ketinggian gedung harus memenuhi syarat teknis yang ditentukan Dinas Pekerjaan Umum setempat melalui sertifikat layak fungsi.
Dalam budidaya sarang burung walet, penggunaan suara walet replika sebagai pemancing sudah diterapkan cukup lama. Walaupun pada awal-awal pembudidayaan walet penggunaan suara pemancing tersebut tidak diterapkan. Suara walet replika pada dasarnya dibuat dengan cara merekam langsung suar walet asli yg ada di gedung maupun yang berterbangan. Selain itu suara walet replika juga bisa dibuat dengan cara mengolah komponen bunyi sehingga mirip seperti suara walet asli.
Suara pemancing walet ini biasanya dibagi menjadi 3 kategori, yaitu suara panggilan, suara tarik dan suara inap. Suara panggil berfungsi memanggil burung yg ada di luar gedung agar masuk ke dalam gedung melalui lubang yang disediakan. Suara tarik berfungsi menuntun burung masuk ke ruang inap. Sedangkan suara inap berfungsi membuat walet betah di dalam ruang inap. Jika ingin gedung sukses, maka ketiga suara tersebut harus memiliki kualitas yang baik. Lantas bagaimana kriteria suara walet yang baik? Berikut pembahasan nya.
kriteria suara walet yang baik
1. Jernih tanpa noise
Suara walet harus memiliki kualitas yang jernuh dan bening. Suara yang keluar dari tweeter harus benar-benar menyerupai suara asli walet tanpa ada noise atau suara lain yang bukan suara walet. Suara walet yang tidak jernih akan membuat suara berubah menjadi tidak jelas. Sehingga tingkat kemiripan suara tersebut dengan suara aslinya akan menurun. Hal ini akan membuat walet tidak merespon suara tersebut.
2. Karakter suara yang bervariasi
Suara walet harus terdiri dari berbagai karakter dan variasi suara. Mulai dari suara induk, suara betina, suara jantan, suara walet muda, suara koloni, suara cari pakan, suara walet berkejaran, dll. Semua karakter ini harus tersusun dengan komposisi yang seimbang demi menghasilkan suara yang dapat digunakan di segala musim.
3. Menggunakan Bitrate yang tinggi
Dalam suara walet terdapat kecepatan rate per detik. Semakin banyak rate yang termuat dalam kecepatan sedetik, maka suara akan semakin jelas terdengar. Oleh sebab itu penggunaan bitrate yang tinggi akan mempengaruhi kualitas suara.
4. Menggunakan frekuensi yang tepat
Frekuensi adalah jumlah gelombang suara yang keluar dalam hitungan detik. Suara walet harus menggunakan frekuensi yang tepat sesuai dengan karakter suaranya, apakah itu suar panggil, tarik, atau inap. Frekuensi pada sura walet dapat berubah-ubah dan tidak tetap. Maka kenalilah karakter suaranya untuk menentukan frekuensi yang akan digunakan.Sumber