#Pugur – #Usaha Bibit Durian Unggul: Dari #Cangkok Hingga #Grafting – Durian, buah yang dijuluki “raja buah”, tidak hanya digemari karena rasa dan aromanya yang khas, tetapi juga menyimpan #peluang bisnis besar di baliknya. Salah satu #peluang yang kian diminati adalah #usaha pembibitan durian unggul. #Bisnis ini menarik karena permintaan terhadap durian premium seperti Musang King, Montong, Bawor, dan Duri Hitam terus meningkat, baik di pasar lokal maupun ekspor. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, petani dan investor membutuhkan bibit berkualitas tinggi—dan di sinilah peluang besar terbuka bagi pelaku usaha bibit.
Baca Juga: Ternak Domba Dorper: Ras Impor Cepat Panen untuk Peternak Lokal

Mengapa Usaha Bibit Durian Menjanjikan
Durian bukan sekadar buah musiman. Saat ini, banyak daerah di Indonesia sedang mengembangkan kebun durian komersial berskala besar. Setiap tahun, permintaan terhadap bibit unggul terus naik karena semakin banyak petani baru yang ingin menanam varietas populer.
Bibit unggul memiliki peranan vital. Tanpa bibit berkualitas, durian sulit tumbuh optimal dan hasil panen bisa jauh dari harapan. Karena itu, pelaku usaha bibit menjadi bagian penting dalam rantai produksi durian nasional.
Selain itu, usaha bibit memiliki beberapa keunggulan:
- Modal relatif kecil. Dapat dimulai di pekarangan rumah dengan lahan terbatas.
- Permintaan stabil. Bibit dibutuhkan sepanjang tahun, tidak seperti panen buah yang musiman.
- Margin keuntungan tinggi. Harga bibit durian unggul berkisar antara Rp100.000–Rp500.000 per batang, tergantung ukuran dan varietas.
Dengan manajemen yang baik, usaha ini bisa memberikan keuntungan bersih hingga 40–50% dari total penjualan per siklus.
Teknik Perbanyakan Bibit Durian Unggul
Ada dua teknik utama yang umum digunakan dalam menghasilkan bibit durian unggul, yaitu cangkok dan grafting (okulasi atau sambung pucuk). Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kelemahannya sendiri.
1. Teknik Cangkok Durian: Sederhana dan Cocok untuk Pemula
Cangkok merupakan metode perbanyakan vegetatif dengan menumbuhkan akar pada cabang pohon induk sebelum dipotong dan ditanam sebagai bibit baru.
Metode ini sering dipilih oleh pembibit pemula karena alat dan bahan yang digunakan sederhana serta tingkat keberhasilannya cukup tinggi.
Langkah-langkah mencangkok durian:
- Pilih cabang sehat berdiameter 1–2 cm dari pohon induk unggul.
- Kupas kulit batang sepanjang 5–7 cm hingga terlihat lapisan kayu.
- Biarkan luka mengering selama 1–2 hari.
- Balut bagian tersebut dengan campuran tanah, sekam bakar, dan lumut basah atau cocopeat, kemudian bungkus dengan plastik bening.
- Setelah 1–2 bulan, akar akan tumbuh. Cabang dapat dipotong dan dipindahkan ke polybag untuk ditanam.
Kelebihan metode cangkok:
- Cepat berbuah karena berasal dari pohon induk yang sudah produktif.
- Sifat genetik bibit sama dengan pohon induk.
- Proses mudah dilakukan tanpa alat khusus.
Kekurangannya:
- Sistem perakaran lebih lemah dibanding bibit hasil sambung pucuk.
- Tidak cocok untuk produksi massal atau budidaya di lahan luas.
Cangkok cocok untuk usaha kecil atau pembibit lokal yang melayani pasar hobi tanaman buah.
Baca Juga: Budidaya Tanaman Vanili Organik: Komoditas Mahal yang Bisa di Pekarangan
2. Teknik Grafting (Sambung Pucuk): Standar Produksi Profesional
Grafting atau sambung pucuk adalah teknik yang menggabungkan dua bagian tanaman: batang bawah (rootstock) dan batang atas (entres).
Batang bawah berasal dari biji durian lokal yang kuat dan tahan terhadap kondisi lingkungan setempat, sedangkan batang atas diambil dari varietas unggul yang memiliki kualitas buah terbaik.
Tahapan grafting durian:
- Siapkan batang bawah dari biji durian lokal yang sehat dan berumur 6–12 bulan.
- Ambil entres dari varietas unggul seperti Musang King atau Montong yang memiliki 2–3 mata tunas.
- Potong ujung batang bawah berbentuk huruf “V”.
- Masukkan entres ke dalam celah potongan tersebut lalu ikat dengan plastik grafting secara rapat.
- Simpan bibit di tempat teduh dengan kelembapan stabil selama 3–4 minggu. Setelah sambungan menyatu, plastik dapat dibuka dan tanaman dipindahkan ke media tanam.
Kelebihan grafting:
- Akar kuat dan adaptif terhadap lingkungan.
- Kualitas buah sesuai varietas unggul.
- Umur tanaman panjang dan produktif.
- Cocok untuk produksi skala besar dan komersial.
Kekurangannya:
Membutuhkan keterampilan dan ketelatenan agar sambungan berhasil tumbuh sempurna.
Teknik ini kini menjadi standar utama dalam industri pembibitan durian profesional karena hasilnya lebih seragam dan memiliki daya tahan lebih baik.
Strategi Menjalankan Usaha Bibit Durian Unggul
Agar usaha pembibitan durian berjalan optimal, berikut beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan:
- Pilih Varietas yang Diminati Pasar
Fokus pada varietas dengan nilai jual tinggi seperti Musang King, Montong, Bawor, Duri Hitam, dan Petruk. Anda juga bisa menjual varietas lokal unggul untuk segmen pasar menengah. - Bangun Kebun Induk Berkualitas
Pohon induk berfungsi sebagai sumber entres. Pastikan tanaman sehat, berbuah lebat, dan bebas penyakit. Kebun induk sebaiknya diberi perawatan khusus dengan pemupukan dan penyiraman teratur. - Gunakan Media Tanam Ideal
Campurkan tanah gembur, sekam bakar, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Jaga kelembapan media dan hindari genangan air agar akar tidak busuk. - Manfaatkan Teknologi dan Pemasaran Digital
Gunakan platform seperti Shopee, Tokopedia, Facebook Marketplace, dan Instagram untuk menjual bibit secara online. Sertakan foto bibit, deskripsi varietas, serta testimoni pembeli untuk meningkatkan kepercayaan calon pelanggan. - Bangun Reputasi dan Legalitas Usaha
Untuk skala menengah hingga besar, daftarkan usaha ke Dinas Pertanian untuk mendapatkan Sertifikat Sumber Benih (SKBP) atau sertifikasi bibit unggul. Sertifikat ini menjadi nilai tambah yang meningkatkan kepercayaan pembeli.
Analisis Keuntungan dan Prospek
Usaha bibit durian memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan.
Dengan produksi 1.000 bibit grafting per siklus (4–6 bulan) dan harga jual rata-rata Rp150.000 per batang, omzet yang diperoleh bisa mencapai Rp150 juta.
Setelah dikurangi biaya produksi (media tanam, polybag, tenaga kerja, dan bahan grafting), margin bersih yang didapat sekitar 40–50%.
Selain pasar lokal, pembibit juga bisa menargetkan pasar luar daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua yang kini mulai mengembangkan kebun durian unggul. Dalam jangka panjang, usaha ini sangat potensial menjadi agribisnis berkelanjutan.
Baca Juga: Produksi Sabun Organik dari Tanaman Herbal Pekarangan
Penutup
Usaha bibit durian unggul bukan sekadar bisnis, tetapi juga investasi jangka panjang di sektor pertanian modern. Dengan pemilihan varietas yang tepat, penguasaan teknik perbanyakan seperti cangkok dan grafting, serta strategi pemasaran yang efektif, peluang sukses terbuka lebar.
Durian akan selalu memiliki penggemar, dan selama permintaan terhadap buahnya tinggi, kebutuhan bibit unggul pun tidak akan pernah surut.
Inilah saat yang tepat untuk menanam peluang—bukan hanya durian, tetapi juga masa depan usaha agribisnis yang menguntungkan.



