#Pugur – #Usaha Pembuatan #Pupuk Tablet dan #Pupuk Cair Organik Kemasan: #Peluang Bisnis Hijau yang Menguntungkan – Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pertanian ramah lingkungan kini semakin meningkat. Banyak petani mulai beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik yang lebih aman bagi tanah dan tanaman. Di sisi lain, meningkatnya #tren #urban farming dan hobi berkebun di rumah juga membuka peluang bisnis baru: usaha pembuatan pupuk tablet dan pupuk cair organik dalam kemasan.
Baca Juga: Produksi Batako Ramah Lingkungan dari Abu Sekam Padi
Pupuk organik dalam bentuk tablet dan cair menawarkan kepraktisan serta nilai jual yang lebih tinggi dibanding pupuk curah. Selain ramah lingkungan, produk ini juga menjanjikan keuntungan ekonomi yang menarik karena permintaannya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Mengapa Pupuk Organik Semakin Diminati
Pupuk kimia memang mampu meningkatkan produktivitas tanaman dalam jangka pendek, tetapi penggunaannya secara terus-menerus menyebabkan tanah menjadi keras, tandus, dan miskin mikroorganisme. Sebaliknya, pupuk organik memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan alami, serta menjaga keseimbangan ekosistem pertanian.
Kini, banyak petani dan penghobi tanaman lebih memilih pupuk organik karena alasan berikut:
- Ramah lingkungan dan berkelanjutan
Tidak meninggalkan residu berbahaya bagi tanah maupun air. - Menyehatkan tanaman dan tanah
Mengandung mikroorganisme baik yang membantu proses penyerapan unsur hara. - Efisien dan praktis
Dalam bentuk tablet dan cair, pupuk organik menjadi lebih mudah digunakan dan disimpan. - Nilai jual lebih tinggi
Produk kemasan menarik dapat dipasarkan di toko pertanian, minimarket, hingga platform e-commerce.
Dengan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup hijau, pasar pupuk organik akan terus tumbuh di masa mendatang.
Langkah-Langkah Memulai Usaha Pupuk Tablet dan Pupuk Cair Organik
1. Riset Pasar dan Analisis Kebutuhan
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan riset pasar. Tentukan siapa target konsumen utama Anda:
- Petani skala besar yang membutuhkan suplai dalam jumlah banyak.
- Komunitas urban farming atau hidroponik di perkotaan.
- Penghobi tanaman hias yang mencari pupuk praktis dalam kemasan kecil.
Dengan memahami karakteristik pasar, Anda dapat menentukan jenis pupuk, ukuran kemasan, dan harga jual yang sesuai.
2. Menyiapkan Bahan Baku
Bahan baku pupuk organik sangat mudah ditemukan, bahkan sering berasal dari limbah rumah tangga atau peternakan. Beberapa contoh bahan baku antara lain:
- Kotoran hewan (sapi, kambing, ayam).
- Sisa tanaman seperti jerami, daun kering, dan sekam padi.
- Limbah dapur atau pasar seperti sayuran dan buah-buahan busuk.
- Mikroorganisme lokal (MOL) dan cairan fermentasi alami seperti EM4.
Untuk pupuk tablet, bahan perlu dikeringkan dan dipadatkan, sedangkan pupuk cair dibuat melalui proses fermentasi hingga menghasilkan cairan kaya nutrisi.
3. Proses Produksi Pupuk Tablet
Berikut langkah sederhana membuat pupuk tablet organik:
- Haluskan bahan organik kering seperti kompos, sekam, dan dedak.
- Campurkan dengan bahan perekat alami seperti tepung tapioka atau tepung kanji.
- Tambahkan sedikit air hingga teksturnya dapat dipadatkan.
- Cetak menggunakan alat press manual atau mesin tablet.
- Keringkan di bawah sinar matahari hingga kadar air turun di bawah 15%.
- Setelah kering, simpan di tempat kering sebelum dikemas.
Pupuk tablet ini sangat praktis digunakan oleh petani maupun penghobi tanaman karena dosisnya terukur dan tidak berantakan saat diaplikasikan.
Baca Juga: Pembuatan Mie Sehat dari Sayur dan Rempah Lokal
4. Proses Produksi Pupuk Cair Organik
Untuk pupuk cair, prosesnya lebih sederhana dan bisa dilakukan di rumah:
- Siapkan wadah fermentasi seperti drum atau jerigen tertutup.
- Masukkan bahan organik basah (buah, sayur, atau kotoran hewan).
- Tambahkan air bersih dan aktivator (EM4, ragi, atau MOL).
- Tutup rapat wadah, lalu biarkan selama 14–21 hari sambil diaduk setiap 2–3 hari.
- Setelah proses fermentasi selesai, saring cairannya dan simpan dalam botol kemasan.
- Tambahkan label dan tanggal produksi.
Pupuk cair ini biasanya digunakan dengan cara disemprotkan ke daun atau disiram ke akar tanaman, sehingga mudah diserap.
5. Desain dan Kemasan Produk
Kemasan yang menarik akan meningkatkan daya tarik produk di pasaran. Gunakan desain yang sederhana namun informatif dengan warna-warna alami seperti hijau, cokelat, atau oranye.
Cantumkan informasi penting seperti:
- Jenis pupuk (tablet atau cair).
- Komposisi bahan dan kandungan nutrisi.
- Petunjuk penggunaan dan dosis.
- Nomor izin edar dan nama produsen.
Untuk tahap awal, gunakan botol plastik ukuran 250 ml, 500 ml, atau 1 liter untuk pupuk cair, dan kemasan sachet atau toples kecil untuk pupuk tablet.
6. Perizinan dan Standar Mutu
Agar produk lebih dipercaya konsumen, daftarkan pupuk Anda ke Dinas Pertanian atau Balai Pengujian Pupuk dan Pestisida.
Biasanya diperlukan dokumen seperti:
- Hasil uji laboratorium komposisi pupuk.
- Surat domisili dan izin usaha mikro (IUMK).
- Desain label dan kemasan.
- Nomor NPWP atau identitas pemilik usaha.
Dengan legalitas resmi, produk Anda akan lebih mudah menembus pasar yang lebih luas, termasuk ke toko pertanian dan distributor besar.
Strategi Pemasaran Pupuk Organik
Pemasaran menjadi faktor penting dalam kesuksesan usaha ini. Beberapa strategi yang bisa diterapkan antara lain:
- Pemasaran digital – Gunakan marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan media sosial untuk menjangkau konsumen individu.
- Kerja sama komunitas – Jalin kemitraan dengan kelompok tani, komunitas hidroponik, atau pehobi tanaman hias.
- Edukasi konsumen – Buat konten edukatif tentang manfaat pupuk organik melalui blog, video, atau media sosial.
- Partisipasi pameran – Ikuti bazar pertanian atau UMKM untuk memperkenalkan produk langsung ke calon pembeli.
- Program kemitraan – Sediakan opsi reseller atau agen untuk memperluas jangkauan distribusi.
Kombinasi antara branding yang kuat dan edukasi pasar akan membuat produk lebih dikenal dan diminati.
Analisis Modal dan Keuntungan
Modal awal untuk memulai usaha pupuk organik tidak terlalu besar.
Sebagai contoh:
- Peralatan dasar (drum fermentasi, alat press, timbangan, wadah): Rp5–10 juta
- Bahan baku dan kemasan awal: Rp2–3 juta
- Total modal awal: sekitar Rp7–13 juta
Dengan harga jual eceran mulai dari Rp15.000–Rp30.000 per botol (pupuk cair) atau Rp10.000–Rp25.000 per sachet (tablet), Anda bisa memperoleh omzet bulanan Rp7–15 juta dengan margin bersih 30–40%, tergantung strategi distribusi dan volume produksi.
Baca Juga: Usaha Keripik Pisang Aneka Rasa untuk Pasar Online
Kesimpulan
Usaha pembuatan pupuk tablet dan pupuk cair organik kemasan merupakan peluang bisnis yang menjanjikan dan berkontribusi positif bagi lingkungan. Selain modalnya terjangkau, bahan bakunya mudah diperoleh, proses produksinya sederhana, dan pasar terus berkembang seiring meningkatnya kesadaran akan pertanian berkelanjutan.
Dengan manajemen yang baik, kemasan menarik, dan pemasaran kreatif, usaha ini bisa dimulai dari skala rumahan dan berkembang menjadi bisnis agribisnis modern yang menguntungkan serta berdampak positif bagi masa depan pertanian Indonesia.



