Apakah kita, Indonesia telah tertinggal internetnya dibanding China, ini sebuah kenyataan bahwa kita belum punya miliarder Internet. China meski terlambat dibanding Amerika. Mereka memiliki ambisi sama besarnya -mereka juga terlahir dari satu “darah”. Dimana teknologi itu berasal dari westernisasi. Apakah kita kalah? Ya, kita kalah, tapi setidaknya masih ada kesempatan, terbukti dari suksesnya Tokopedia bertahan. Semoga perusahaan internet asli Indonesia ini tidak “terjual” seperti TokoBagus atau Berniaga.
Perusahaan: Natease
Ding Lei mengoprasikan sebuah web portal bernama 163.com, dimana dibawah bendera perusahaan besar bernama Natease pada tahun 2003. Dia jadi orang terkaya hanya berkat web portal satu ini loh. Jangan salah web portal ini senilai 546 juta pengunjung tiap harinya di Juni 2005. Perusahaan ini berkembang pesat berkat kemampuan manjemen baik dan visi kedepan. Semakin maju disekitar tahun 1997, ini semua berkat, kemampuan membidik search engine sendiri.
Selain itu Ding Lei juga berinvestasi dibanyak MMOG atau massively multiplayer online game.
3. Ma Huateng
Perusahaan: Tencent
Ma Huateng fokus pada bisnis internet, pada komputer pada umumnya. Usaha pertamanya yaitu join di satu perusahaan bernama Communication Development Co. Ltd. di 1993. Akhirnya Ma Huateng menemukan apa itu bisnisnya yaitu perusahaan chat paling digemari. Perusahaan chat client paling digunakan di tanah China yaitu QQ. Perusahaan yang bernama Tencent Computer System Co., Ltd. di tahun 1999.
Pada 2008, perusahaan ini sukses mengahasilkan peningkatan 85% diawal tahunnya, semua berkata acara Olympic dan tentu dengan bertambah populernya game online, sebut saja Dungeon, qq Dancer, dan Cross Fire.
4. Shi Yuzhu
Perusahaan: Giant Group
Di 1992, Shi menemukan Giant Group dan perusahaan ini bangkrut di 1998. Pada 2007, Shi menjadi salah satu miliarder dalam dollar. Giant Interactive memproduksi permainan Massively Multiplayer Online (MMO) games. Di dalamnya sepuluh ribu orang perhari melalui sistem server. Selain punya game online, perusahaan ini juga fokus pada pre- paid game card dimana ini dijual di lebih dari 116.000 retailler, seperti toko buku, warnet, dan toko software.
5. Robin Li
Perusahaan: Baidu
Menarik karena Li menemukan mesin pencari seperti Google. Tapi dengan kekhususan dimana sistem mesin pencari ini fokus pada China pada khususnya. Yang menarik, kenyataan bahwa, dia mendapatkan lebih banyak dollar dibanding mereka yang ada dibalik perusahaan Google.