Bisnis optik
Kenapa tidak memotong jalur distribusinya?
Terinspirasi, ia kemudian membuat website lalu menjual kacamata optik secara online. Dia berencana menjual optik langsung ke pembeli. Bermodal hutang pendidikan (yang sebenarnya cuma boleh untuk pendidikan) dimulailah bisnis barunya. Dia mencoba menjual secara online dan itu tidaklah sulit. Ketika itu, pengecer kacamata di UK sangatlah banyak dan masih bersifat tradisional.
Pasarnya sangatlah terkontrol secara tradisional oleh berbagai toko retailler. James pun mulai bernegoisasi dengan sebuah pabrikan agar stok- stok miliknya dijual kepadanya langsung. Bisnis Glassesdirect hanyalah mengolah data pembeli serta harga yang ditawarkan. Ketika itu kacamata, frame, dan tempatnya dikirimkan ke pelanggan langsung olehnya sendiri. Pada dua minggu setelah peluncuran, perusahaan ini mendapatkan pesanan sekitar 50- 60 buah.
Ia hanya bermodalkan promosi mulut ke mulut dan mencoba menyelamatkan sebenyak mungkin uang dari toko tradisional. James mencoba meyakinkan harga serendah mungkin jika membeli secara online melalui Glassesdirect.com. Dia menunjukan adanya perbedaan harga antara toko tradisional dan bisnisnya. Di tahun pertama, penjualan Glassesdirect.co.uk sebesar 22.000 buah, menghasilkan £1 juta. Harga jual produk miliknya berkisaran £15 berbanding £149 di jalan.
Dan, para pamain lama itu sadar, bagaimana Glassesdirect memakan pangsa pasaran mereka. Dia terus mendapatkan surat tuntutan atau bahkan surat ancaman kala itu. Mereka yang mencoba menuntut adalah pengusaha pemilik pabrikan sekaligus pengecer tradisional besar. Mereka mencoba menghancurkan bisnis miliknya karena menyalahi sistem selama ini; yaitu pembeli datang langsung ke optik. Kenyataannya pembeli tidak pernah tau berapa sebenarnya ongkos mereka membuat satu buah kacamata.
Ancaman pidana
Para pengusaha kacamata ini mencoba menuntut secara legal cara bisnis Glassesdirect.com. Mereka adalah perusahaan bernama Specsavers, menuntut atas penjualan online oleh James. Perusahaan tersebut semacam kelompok waralaba dimana memiliki hak paten atas beberapa produk. Ini pula yang menjadikan perusahaan tersebut mengkritik hingga menuntut Glassesdirect. Mereka juga berkata penjualan secara online tidak sesuai dengan standar penjualan kacamata (kacamata non- fashion).
Mereka mengancam akan menuntutan tetapi berhenti tanpa bukti tuntutan. Diluar sidang, Specsavers menjadi pelopor anti- penjualan kacamata secara online. Specsavers menuntut agar Glassesdirect.com menarik produk tertentu. James menjelaskan ini didepan halaman utama website tentang hilangnya produk tertentu ketika pristiwa itu terjadi. James menjelaskan alasannya dan berbagai tuntutan mereka. Sebagai balasan, James memepekerjakan orang berpakaian domba mengkampanyekan
“Membeli secara online akan lebih murah, dan mereka telah ditipu oleh penjual”.
Akhirnya Specsavers mundur mengabaikan rencana tuntutan. Tahun 2006, organisasi optik mengadakan pemilihan ketua guna mewakili penjual serta pembeli. Mereka juga meyakini tentang resiko penjualan sacara online. Disaat pemilihan ketua itu pemilik Specsavers memenangkan pemilihan tersebut. James Murray Wells tak terima dan mengundurkan diri kerena yakin tidak akan terpilih. Tahun 2009, bisnis Glassesdirect miliknya memiliki 70 pegawai dan menjual kacamata setiap tiga menit.
Bisnis optik online miliknya mencapai nilai tertinggi yaitu £10 juta pada tahun tersebut. Di Februari 2010, ia membuka bisnis lain yaitu Hearingdirect.com. Bisnis ini mencoba menjual alat bantu dengar secara online. Tetap mengusung harga lebih murah, ia mencoba menyasar 8 juta orang pembeli di UK yang memiliki gangguan pendengaran. Pembeli akan dicek secara online oleh ahli telinga agar tau produk apa yang akan dibeli.