Josh Buckly, seorang prodigi 20 tahun asal Kent, telah menjadi imigran di umur 18 tahun dari kota asalnya, San Fransisco. Dia bisa disebut veteran bisnis online. Dan, dia memulai dari menjadi freelance programmer ketika berumur 11 tahun lalu membangun bisnisnya sendiri. Ia bosan bekerja dengan orang lain sebagai pegawai, memilih keluar membangun bisnisnya sendiri.
Yibbe menjadi situs pertama pertama dipegangnya sendiri. Itu sudah termasuk pembuatan hingga pemasaran bisnisnya. “itu merupakan pelajaran dari sebuah pengalaman untuk melihat apakah saya berhasil membuat produk unggulan pertama di internet.” Satu bulan kemudian, Yibbe dijual seharga $2.000 di sebuah lelang online yang membuatnya tidak puas.
Ia yang melihat hidupnya di Kent serta pendidikan formal di sana telah menghambat bisnisnya. Dia memutuskan untuk pindah ke London. Ia pun bersekolah disana, tetapi disela waktu tetap menyempatkan diri mengunjungi berbagai pameran bisnis di sekitar kota. Ini menjadi inspirasi tersendiri, dia mendatangi sebuah pameran bertajuk The Future of Web App. Melalui seminar itulah membawanya sampai ke Miami di tahun berikutnya.
Perusahaan baru
Kita diberikan berbagai macam item dari 6000 jenis yang berbeda. Bermain dan berkomunikasi dalam ruang chat. Sebuah ide jejaring sosial yang menyatu dalam permainan. Saat itu ia bekerja sama dengan Tyler Diaz, komputer enginering dikenalnya dari sebuah event. Mereka lalu berkeja sama hingga mendirikan perusahaan sendiri.
Prinsipnya, ketika Josh bekerja sebagai sumber id sedangkan Tyler akan membantu
tentang masalah teknis. Lebih lanjut, Josh juga akan berperan sebagai investor dibalik modal awal perusahaan. Berdua mereka menciptakan Minomonsters, game yang mencoba menggabungkan Pokemon dan tema Rpg. Berbeda dengan Menewsha, Josh lebih serius bekerja sama kali dengan berbagai pihak mendukung. Nampaknya keras kepala khas remaja milinya mulai luntur. Dia menjadi sosok CEO untuk perusahaanya sendiri.
Minomonsters menawarkan kesenangan dan pertarungan di dunia virtual. Ia menyebutnya menggetarkan dunia dan sebuah bisnis jangka panjang. “Kami ingin menjatuhkan Pokemon… Mereka adalah salah satu merek besar diawal dekade ini, namun strategi mereka tertinggal dengan hanya game konsole, dimana kami berfokus kepada situs jejaring sosial dan mobile.” ujar Josh mengenai Minomonsters.
Ada juga lagu beladiri ala Jepang. Ini menimbulkan aksi lebih terasa selain ketegangan berpetualang. Pemain akan diajak masuk menjadi bagian dari dunia virtual tersebut.
Dia terkenal di Inggris melalui segala start- up bisnis. Tetapi, melawan Silicon Valley, ia menemukan terganjal. “Banyak perusahaan terknologi berdiri di UK, dan pemerintah harus menganggap ini serius.” Dia yakin pertumbuhan IT harus difasilitasi pemerintah melalui pengurangan pajak perusahaan IT.
“Entrepreneur sukses membutuhkan pembiayaan ulang, perusahaannya akan kembali ke start- up awal. Insentive pajak dari pemerintah akan sangat membantu pertumbuhan.” ujar Josh Buckley
Tumbuh lebih besar, ia yang telah memiliki kenalan dari Wheatly, bisnisnya tampak berubah lebih jelas ketika seorang programmer asal San Fransisco bergabung. Tidak lama setelah itu, MinoMonsters tanpa terasa telah membuatnya menjadi orang termuda yang berhasil memiliki kekayaan dari hanya sebuah firma kecil. Dia telah mendapatkan suntikan dana untuk MinoMonsters sebesar $400.000.
Perusahaannya menghasilkan lebih dari modal awal yaitu sekitar $2 juta.”Itu menjadi tanggung jawab yang tinggi untuk mendapatkan cek sebesar itu ketika kami masih remaja. Tetapi, saya selalu melihat umur hanya angka. Saya sudah membuktikannya selama beberapa dekade.”
MinoMonsters adalah game pay for download atau pengguna harus membayar untuk mendownload. Tetapi, Josh dan timnya merubah kebijakan menjadi game online. Dia berambisi merubah MinoMonsters seperti Angry Bird dengan Rovio. Ia ingin merubah gamenya dinikmati diberbagai tempat. Angry Bird menunjukan dengan lisensi untuk iOS. Mereka berhasil membuat mereknya masuk Hollywood lalu menjual lebih banyak.