Jika kamu penggemar video game mecha seperti Front Mission, kamu akan tercengang dan membayangkan merek menjadi kenyataan. Robot ini memang memiliki kemiripan (menurut penulis). Kurata, dikembangkan oleh perusahaan Suidobashi Heavy Industry, yang menyandang nama “kendaraan robot terbesar pertama” di dunia.
Memfokuskan diri sebagai satu persenjataan paling mutahir di pertengahan 2012. Robot berpilot menusia pertama, dengan spesifikasi persenjataan berat dikedua tangannya. Meski merupakan kendaraan robotik berpilot usut punya usut mereka juga menyediakan pengendali jarak jauh. Mungkin untuk menghindari kemungkinan penyalah gunaan. Pengendali jarak jauhnya menggunakan operasi sistem 3G berbasis laptop, tablet atau pun smartphone.
Suidobashi Heavy Industri dalam ekspedisi pertama mereka di Tokyo memberikan kita bagaimana cara mengenderai robot satu ini.
Mereka percaya diri dengan menunjukan kemampuan gerak dan persenjataan Kurata.
Robot Kurata ini dikembangkan oleh seniman Kogoro Kurata (diambil dari namanya sendiri), dan seorang ahli robot, Wataru Yoshizaki. Kurata menyatakan bahwa ia terinspirasi oleh mecha yang sering ditampilkan dalam anime, terutama yang dari seri Armored Trooper Votoms bukan Front Mission loh, kala itu ia melihat robot sebagai impian seorang anak. Dan, sang penemu pun punya obsesi menjadikan apa yang dilihatnya menjadi kenyataan!
Bisnis robot
Kuratas memiliki empat roda, tiga puluh sendi exoskeleton yang dikendalikan oleh pilot atau juga dapat dikendalikan dari jarak jauh. Remote Operator menggunakan ponsel layar sentuh 3G dengan sistem antarmuka utama. Sistemnya berbasis user interface on-board pilot adalah sistem perangkat berbasis Kinect. Sistem Kinect sendiri pertama dikenalkan pada game console milik Xbox dimana fokusnya ada pada sensor gerakan. Jadi robot yang satu ini bergerak berdasarkan meniru gerakan motorik pilot atau pun perintah suara.
Robot ini bisa dipersenjatai dengan beberapa senjata, mesin 6.000 putaran per- menit untuk senjata bertipe BB Gatling Gun yang ada dikedua tanganya, “LOHAS”, peluncur misil botol air atau mungkin juga kembang api, atau juga misil asli (jika dikembangkan), tangan besi yang disebut “Iron Claw” yang mampu memungut benda, dan terhubung dengan pilot seperti “apa yang tampak dengan produk Nintendo Power Glove”. Situs utama Suidobashi menawarkan dua senjata lainnya, sebuah “Kuratas pistol “, dan” Pilebunker”.
Masih menurut Suidobashi, persenjataan akan aktif dan menembak ketika pengendara tersenyum -sistem yang dikenal “the smile shot”. Sistem penguncian target akan langsung terhubung dengan persenjataan berupa dua senapan barel di kedua tangan. Saat ini, Kuratas tidak mampu berjalan, tetapi mampu bergerak melalui empat roda tersebut dengan kecepatan berkisar 10 km/jam. Kuratas dibanderol seharga US $ 1.353.500 (atau ¥ 134.555.495, atau € 1.040.976) Per 25 April 2013.
Pada awal 2015, perusahaan besar yang diprakarsai Kogoro Kurata ini, telah siap go publik. Bukan tentang saham tapi go publik untuk menjual produk Kurata untuk umum. Menarik karena robot ini dijual ‘murah’ di internet melalui Amazon Jepang. Sebuah keputusan aneh dan riskan karena menjual produk semacam ini ke situs ecommerce. Coba bayangkan jika TNI membelinya dari Amazon, mencari tau sistemnya, kemudian mengkopi untuk dibuat masal.
Seolah mencontoh plot dalam serial Gundam, Kurata diharapkan akan mengembakan antusias dalam hal persenjataan modern. Diharapkan pada tahun 2079, produk ‘Gundam’ atau humanoid vehicle akan menjadi satu tren di dunia. The Verge sebelumnya pernah memuat berita awal perusahaan ini menjadi sorotan dunia. Di 2012, perusahaan dengan santainya menunjukan hasil nyata, yang lantas semakin mendapatkan fans yang datang ke situs mereka.
Kala itu mereka menjual robot buatan sendiri melalui pesanan langsung seharga $1,35 juta, kini, siapapun bisa membelinya jika berkunjung ke Amazon Jepang.